Inspirasi dari Mbak Ella: Terus Berjuang dan Belajar karena Lintas Bidang Studi

Bismillahirrahmaanirrahiim
Hari ini terasa berbeda dari hari sebelumnya, sebab yang biasanya pergerakan hanya di Lab saja hari ini lebih meluas ke gedung pascasarjana. Ya, hari ini sahabat saya, mbak Ella, melaksanakan seminar hasilnya. Alhamdulillah, sekaligus recharge semangat yang beberapa hari terakhir sempat sirna. Mbak Ella ini kawan di kelas IWRM, meski beda prodi, persahabatan kami tetap terjaga melalui panahan dan kopi. 

Hari ini saya banyak belajar dari mbak Ella. Seperti biasa, di akhir sesi seminar hasil, komisi pembimbing akan berbicara. Disinilah komisi pembimbing memberikan apresiasi kepada mbak Ella. Latar belakang mbak Ella adalah guru SMA di wilayah Timur Indonesia. Mbak Ella lulusan pendidikan geografi yang sekarang belajar di prodi Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) IPB. Penelitiannya terkait dengan daya dukung lingkungan untuk pertanian pangan. Lalu apa tantangan terbesarnya? Bidang studi, dari pendidikan murni ke teknik apalagi sekarang mengerjakan penelitian yang bersentuhan langsung dengan SWAT. 

Beberapa kali saya mendengar, komisi pembimbing salut dengan minat dan kemauan belajar mbak Ella. Perpindahan belajar dari bidang pendidikan geografi ke teknik murni memelurkan effort  yang luar biasa, kata salah satu pembimbing mbak Ella. Sempat disinggung pula kalau teman-teman mbak Ella sudah ada yang lulus tahun lalu, tapi karena memang penelitian mbak Ella butuh effort yang tinggi, pembimbingnya dengan telaten membimbing khususnya tentang pemahaman model SWAT. 



Jujur saya bersyukur, pagi ini hadir di seminar beliau. Minimal saya mendapat suntikan semangat kembali dari mbak Ella, dan kawan seangkatan saya juga yang siang ini sidang promosi. Saya jadi belajar lagi pemahaman "semua ada waktu terbaik dari-Nya, yang penting terus mengikhtiarkan". Selain silaturahim, saya jadi paham kenapa Allah melangkahkan dan memudahkan kaki saya melangkah ke ruang 405 gedung Pascasarjana ini. Sebab, Allah mau juga memberi pesan, se-stuck apapun progres penelitian, jangan lari, apalagi menghilang. Tetap hadapi pelan-pelan, akan ada jalan penyelesaian. Pembimbingpun juga tak akan memarahi apabila progres terhenti, justru merangkul untuk mencari solusi :').

Setelah dari ruang seminar, saya kembali ke Lab diantar mbak Ella, karena mbak Ella bawa motor dan mau ke prodi menemui pembimbingnya. Disitulah saya disadarkan bahwa "penumpukan pikiran penelitian" yang saya alami masih tidak seberat yang lainnya. Ya, walau kadang nafsu makan tetiba ga se-sreg biasanya :'D Ternyata mbak Ella juga mengalami, benar-benar gak enak banget ternyata "stres mikir" itu. Cukup lah sekali ini saja. Badan rasanya sakit semua jadinya. Pun juga kalian ya sahabat blogger, jangan sampai seperti kami yang mendzolimi diri sendiri :'(. Ya memang baru ini saya merasakan hal demikian, dulu S1 lancar, S2 juga alhamdulillah aman karena keduanya qodarullah saya ada beberapa kegiatan sampingan, jadi bablas wae pikiran. 

Sepulang dari seminar tadi saya bertekad untuk menyelesaikan apa yang sudah saya mulai, yang saat ini belum selesai. In syaa Allah, perjalanan akademik ini akan segera menemui "akhir"nya, wisuda. Tetap semangat, karena ternyata aura positif itu akan menyebar dan mempengaruhi sekitar, pun sebaliknya. 

Alhamdulillah terima kasih ya Allah, melalui mbak Ella saya banyak merenung dan belajar. Semoga ilmu yang kita pelajari selama ini dapat memberi arti dan dampak bagi lingkungan, ya! 

Baiklah, gak ada kata terlambat buat memperbaiki kan, yuk lanjut melangkah lagi! Bagi mahasiswa, semangat Lillah ya, cepat atau lambat namamu akan dipanggil untuk di wisuda ^^
***
Lab Wageningen, 8 Juli 2019
Vita Ayu Kusuma Dewi

Comments