Jalan Pagi di IPB Dramaga: Kebun Sawit hingga Unit Jangkrik

Bismillahirrahmaanirrahiim
Pagi hari ini mencoba trek baru jalan pagi. Biasanya saya dan mbak Septi lari bermula dari kos, masuk ke IPB, Masjid Al Hurriyyah, Perumdos, Kandang Kuda, RPH IPB, Rektorat dan balik lagi ke gym atau ke kos. Hari ini sengaja berbeda. Memulai perjalanan dari kos kawan di Perumdos, kami jalan ke arah kebun Cikabayan, lalu menelusuri kebun sawit di IPB hingga ke arah sungai. 
Iya, di IPB ada kebun sawit loh, tak perlu jauh-jauh ke PTPN untuk melihat sawit. Lalu kamipun berjalan ke arah bawah bertemu dengan anjing mungil hitam putih yang menjaga pos satpam. Di sanalah bertemu dengan bapak-bapak dan ditanya mau kemana. Sayapun jawab jalan-jalan saja. Bapak tersebut menawarkan kepada saya dan kawan saya untuk mengunjungi unit jangkrik dan ulat hongkong. Wah..menarik, saya baru tau kalau ada di IPB ini. Jadi unit ini untuk penelitian mahasiswa sekaligus menyediakan untuk komersil jika ada yang mencarinya. 
Masuk ke ruang jangkrik dan taadaaa....krik krik...suasana seperti malam dengan suara jangkrik yang khas. hehe...Kami diberitahu bedanya jangkrik yang biasa dengan yang dijual untuk pakan ternak. Kalau yang pakan ternak lebih kecil dan bersayap. Itupun bisa dimakan manusia kata Bapaknya. 
Berlanjut ke pekarangan berisi instalasi hidroponik yang terintegrasi dengan budidaya lele. Setelah itu bapak yang sudah bekerja di IPB selama 13 tahun itu mengajak kami ke tempat ayam petelur. Sekaligus ada mahasiswa yang lagi penelitian. Penelitiannya tentang pengaruh beberapa pakan terhadap kualitas telur dan produktivitasnya. Kotoran ayam yang ada di kandang digunakan untuk pupuk jagung yang ada di lahan sebelahnya. 
Selesai berbincang tentang ayam dan jagung yang disiapkan untuk tahun baruan, kami diajak masuk ke unit budidaya ulat hongkong. Geli...hihi... Nah di unit ini ada penjualan ulat kering yang siap makan. Tapi geli gitu melihatnya. Kamipun pamit dan melanjutkan perjalanan dengan rute yang berbeda. 
Kali ini kami pulang menyusuri saluran drainase yang sepertinya baru dibangun. Sayangnya di box pengumpulnya ada gorong-gorong yang sedimentasi lumpurnya menutupi mulut gorong-gorong. Sisi baratnya ada sungai Cihideung. Asri banget lah

Perjalanan diakhiri dengan menyusuri kebun percobaan yang sudah diaspal. Yey...padahal sebelumnya masih susunan batu sekarang sudah halus dan mulus. Kamipun bertemu penjual keliling dan sedikit berbincang dengan bapaknya. 

Alhamdulillah, seru sekali kalau perjalanan pagi, yang rencananya hanya untuk kesehatan ternyata ada ilmu lain yang didapatkan. Semoga aktivitas senantiasa dalam keberkahan, sahabat ^^
***
Bogor, 19 Oktober 2019
Vita Ayu Kusuma Dewi 

Comments