Wisata Edukatif, Tak Perlu Jauh dan Mahal!

Bismillahirrahmaanirrahiim
Melepas penat dipagi buta. Tidak ada tujuan pagi itu, hanya ingin menyambangi suatu tempat yang membuatku bertanya-tanya tentang air yang mengalir di Sungai depan Kampusku. Arboretum Sumber Brantas, itulah tujuan yang hendak dikunjungi. Tepat jam enam pagi, aku dan sahabatku betolak dari kota Malang menempuh perjalanan sekitar 30 menit untuk sampai di kawasan Kota Wisata Batu.

Tidak mengetahui lokasi tepatnya Arboretum tak menyurutkan langkahku. Dengan bantuan papan arah yang disediakan akhirnya kami menemukan tempat itu meski harus berputar balik. Nah, pasti banyak yang tidak mengetahui lokasi atau makna Arboretum itu sendiri.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Arboretum adalah tempat berbagai pohon ditanam dan dikembangbiakkan untuk tujuan penelitian atau pendidikan. Jadi di Arboretum ini suasananya masih sangat asri dan sangat rindang. Alhamdulillah pagi itu kami bertemu dengan kawan-kawan An-Nahl MIPA UB, mereka sedang berekreasi di Arboretum Sumber Brantas. Dalam hati tercetuk “Kenapa yang kesini justru teman-teman dari fakultas lain bukan teman-teman yang seharusnya akrab dengan tempat ini?

Disana ada beberapa penjaga dan disanalah pula kami mendapatkan informasi mengenai Arboretum ini sebelum akhirnya menikmati kuasa Allah dan indahnya alam. Arboretum Sumber Brantas dengan luas kurang lebih 12 Ha ini terletak di sebelah timur kaki Gunung Arjuno. Kurang lebih 18 km sebelah utara kota Batu tepatnya di Dukuh Sumber Brantas, Desa Tulungrejo, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu dan merupakan lokasi salah satu mata air Kali Brantas yang selanjutnya mengalir melalui kota Malang, Blitar, Kediri, Jombang, Mojokerto, Surabaya dan bermuara di selat Madura.

Begitu masuk kedalam, bunga-bunga pancawarna menghias disepanjang jalur menuju sumber brantas. Belum lagi pohon-pohon besar membuat formasi seperti atap yang melindungi kami dari sengatan matahari. Menurut informasi dari Jasa Tirta pohon-pohon yang ditanam disana telah mencapai 3200 pohon diantaranya Kayu manis (Cinnanonum burmani)  Kayu Putih (Eucalyptussp) , Cemara duri (Araucariasp), Cemara gunung (Casuarinajunghuhniana), Kina (Chinchona sp ), Pinus (Pinus merkusii)  dan masih banyak pohon lainnya.

Puas menikmati pemandangan yang indah serta bercengkrama dengan alam, saatnya menuju tempat perburuaan yaitu Sumber Brantas. Dalam hati mempertanyakan seberapa besar sumbernya, apakah sebanding dengan lebar Sungai Brantas mungkin? Terjawab sudah pertanyaan itu dengan satu kalimat, Subhanallah, rasanya sulit mempercayainya.  Ku kira tempatnya besar ternyata kecil dengan mat air yang sangat jernih.

Bahkan segarnya air Sumber Brantas dapat terasa hingga mengalir dalam setiap sudut-sudut raga ini. 2,5 liter/detik kiranya air yang mengucur di Sumber Brantas ini dengan diameter kira-kira satu meter. It’s amazing and wonderfull place.

Dan yang perlu diketahui lagi ternyata nama Arboretum Sumber Brantas diberikan oleh Menteri Kehutanan RI (Bapak Ir. Hazrul Harahap) pada saat berkunjung ke Sumber Brantas pada tahun 1989, untuk pengembangan berkelanjutan sumber Brantas ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pekerjaan Umum No. 631 tahun 1986 dan surat keputusan Gubernur Jawa Timur No.63 tahun 1988 yang mengatur kawasan mata air Sumber Brantas sebagai daerah suaka alam dalam wilayah tata pengairan Sungai Brantas.

Lepas dari Sumber Brantas kami masih disuguhi dengan pemandangan bunga-bunga dipinggir saluran yang bermekaran juga dengan kelembaban yang masih terjaga. Ternyata wisata alam ini tidak boleh ditinggalkan khususnya bagi yang menamai dirinya mahasiswa Teknik Pengairan. 

*Artikel ini dibuat saat akan menghadapi asistensi tugas besar Transportasi Sedimen dan ternyata mengendap. Semoga bermanfaat.

***
Wisma Wageningen, 11 November 2015
Vita Ayu Kusuma Dewi

Comments

  1. Aku dulu kuliah lapangannya ke sini lho.. lupa matkul apa, yg ngajar pak ery pokoknya..

    ReplyDelete

Post a Comment

Komentar dimoderasi, yuk sambung silaturahim, saya akan langsung berkunjung balik ke sahabat semua ^^