Wajah Terkini Puncak Galau Bukit Kapur Ciampea

Bismillahirrahmaanirrahiim
Keesokan harinya setelah petualangan bersama WRE (2/9/2017), saya dan teman-teman alumni SMAN 1 Ngawi pergi ke puncak Galau bukit kapur Ciampea. Masih ingatkah cerita saya berkunjung ke puncak Galau tahun 2015? Iya, jadi puncak Galau yang sekarang bukanlah seperti dulu, alhamdulillah lebih terawat. Perjalanan ini bermula ketika mas Habib dan mas Abduh datang ke IPB dan menghampiri saya di Lab, karena hari Sabtu adalah jadwal resmi saya di Lab, maka saya bilang ke mereka saya bisa ikut di atas jam 9 malam. 

Akhirnya tanpa banyak negosiasi, sayapun meng-iya-kan ajakan mereka, sekaligus didaulat sebagai tuan rumah karena domisili di Bogor sedangkan mereka dari Jakarta. Tapi ternyata dalam satu pasukan saya sendiri yang perempuan :"( Ditengah macetnya Dramaga, kamipun berangkat dari IPB sudah sekitar setengah 9 malam, lalu sampai di pos pendaftaran puncak Galau sekitar pukul 9 malam. Nah, yang ingin tau rute mencapai puncak Galau tidak saya bahas lagi ya karena sudah saya bahas di postingan sebelumnya yang "Puncak Galau Bukit Kapur Ciampea".
Setelah mendaftar dan memastikan kondisi anggota sehat, kamipun berdoa bersama dan segera memulai perjalanan. Diantara semua kawan (saya, dik Fici, Abduh, Velix, Habib), baru saya yang pernah naik ke puncak Galau ini. Treknya pahamlah ya,  full tanjakan cinta.hehe...hingga sampai pertigaan yang tak jauh dari puncak akan ada dua pilihan, mau landai atau tetap pada tanjakan cinta. Durasinya sekitar 30 menit, in syaa Allah kuat, atas ijin Allah. Sesampainya di atas ternyata ramai, maklum hari minggu, dan saat kami datang sudah ada tenda berjejer di puncak, padahal sudah dihimbau untuk tidak mendirikan tenda di puncak. Lalu salah juga, grup saya ikutan bangun tenda walau di elevasi lebih rendah dari puncak tapi tidak di camp area, alhasil di pertengahan malam kami kena sidak dan harus memindahkan tenda ke camp area.
Jadi, memang wilayah bukit kapur Ciampea ini kadang dipakai latihan TNI, baik senjata maupun latihan pendaratan, apabila pagi akan ada Helikopter lewat jadi takutnya pendirian tenda di puncak ini akan sangat membahayakan. Kamipun mengikuti arahan pengelola, dan pada kenyataannya sampai pagi kami malah tidak tidur. hehe... Kami lebih banyak sharing karena lama tak bersua. Saat pagi tiba, kami shalat Subuh dan kembali sharing. Lalu paginya menikmati anugerah Allah, meski kabut tak mengurangi keindahan yang telah Allah ciptakan.

Nah, apa perbedaan yang tampak setelah 2 tahun saya tak kemari?
-Ada 5 puncak di Gunung Kapur Ciampea. Saya baru ngeh kalau di bukit kapur Ciampea ada puncak Lalana, puncak Galau, puncak AC, puncak Karang Gantung, puncak Batu Roti. Saya baru mengunjungi 3 puncak, yang paling sering puncak Batu Roti, puncak Galau 2x, puncak AC 1x. Dari puncak Galau bisa langsung melanjutkan perjalanan menuju puncak Lalana, sekitar 15 menit perjalanan namun pastikan dalam kondisi terang karena melalui semak-semak dan ular hijau mengintai. 

-Trek jalur lebih jelas dan enak. Karena dulu masih awalan jadi belum banyak tali bantuan ataupun kejelasan trek, sekarang kalian wajib bersyukur karena Allah melalui pengelola telah mmebuatkan jalur yang jelas serta enak dilalui.

-Ada tempat hits ala instagram. Rasanya sekarang banyak sekali tempat yang menawarkan view dari ketinggian, termasuk di puncak Galau ini sudah ada. Tatakan dari bambu yang kokoh dengan pemandangan gunung Salak beserta kebun Jati. Tahun 2015 belum ada seperti ini.hehe... 

-Ada papan penunjuk jalan sekaligus semangat. Terima kasih bagi pengunjung yang berbaik hati menyumbangkan separuh rejekinya untuk memberi papan petunjuk serta penanda di beberapa lokasi di gunung Kapur ini. Kalau saya perhatikan jenis papannya id puncak Galau, Lalana dan Batu Roti sama, sepertinya dibuat oleh kelompok yang sama.
-View dari tebing Gimin. Tebing ini akan kalian lewati kalau kalian memilih jalur menanjak saat akan sampai puncak, di sini disediakan juga tempat istirahat dan ada penanda tebingnya.
-Suka climbing? coba tebing sisi barat bukit kapur Ciampea. Kata abang-abang yang kemarin kami  bincang-bincang tentang perkembangan gunung kapur, ada satu tempat sebuah tebing yang bisa dijadikan tempat latihan climbing, nanti ada biaya sewanya tapi alatnya harus bawa sendiri. 

Sementara itu perkembangan yang saya amati saat berkunjung kembali ke puncak Galau kemarin bersama kawan-kawan alumni SMASA Ngawi. Semoga bermanfaat. Monyetnya tetap stay  kok jadi kalau mau bercengkrama dengan koloni monyet masih ada ^^
Please guys stop corat-coret di batu ya, kasihan lihatnya jadi kotor. Kalau kalian ngaku pecinta alam, yuk kita bersama menjaganya ^^
***
Lab. THP FPIK IPB - Puri Fikriyyah, 17 September 2017
Vita Ayu Kusuma Dewi


Comments

  1. ada tempat hits yang instagramable itu jadi nilai plus yang bisa menarik banyak pengunjung ya, hehe. Semoga aja deh semakin ramainya yang datang, Gunung Kapur Ciampea semakin terjaga. Sama, saya juga rada sedih ngeliat batu-batu yang dicoret-coret
    :(

    ReplyDelete
    Replies
    1. bener banget mbak Bee ^^ aamiin ya Allah alhamdulillah pihak pengelola juga tegas mbak :)

      Delete
  2. Pasti seru ya jalan2 ke gunung. :D

    ReplyDelete

Post a Comment

Komentar dimoderasi, yuk sambung silaturahim, saya akan langsung berkunjung balik ke sahabat semua ^^