Peduli Lingkungan? Siapa Takut (Part III - End ) ^_^

Bismillaahirrahmaanirrahiim
Assalamu'alaykum Warahmatullahi Wabarokatuh
Setelah melakukan game, kami melanjutkan perjalanan melewati pemukiman warga, aku lupa namanya desa apa pokoknya didaerah kota Batu. Kami beristirahat untuk sholat dan makan. Setelah itu kami melanjutkan mengitari bukit – bukit dengan disuguhi pesona alam yang begitu indah. Subhanallah, Maha Suci Allah yang menciptakan alam ini. Kamipun sampai di pos selanjutnya yang kami kira ini adalah finish tapi ternyata belum, walah… Tapi kami senang digame ini seru sekali, game yang pertama memindahkan bola dengan tali rafia yang harus dirangkai tanpa ditali, masing – masing anggota harus memegang dan yang kedua memindahkan tepung. Lagi – lagi team work bukan individual jadi harus benar – benar saling percaya antar anggota kelompok. Sebelum memulai game kami menaikkan semangat kami dengan ber yel  - yel ria, setelah itu memulai dengan menyusun jaring – jaring tempat bola, kami saling mengungkapkan aspirasi kami agar jaring – jaring tersebut sesuai harapan. Ada yang bertugas menarik, melindungi dan mengunci. Tiga… dua.. satu.. perlombaanpun dimulai, dengan sigap kelompok kami langsung meletakkan jaring – jaring ke arah bola dan hap… dengan cekatan Nida’ yang bertugas sebagai pengunci, mengunci agar bola tidak jatuh dan Alhamdulillah sampai finish lebih awal dari kelompok geologi tanpa menjatuhkan bola, yeyeye… Alhamdulillah teamwork yang super sekali.hehe.. 
Dari game ini dapat diambil hikmah diantaranya kebersamaan, saling percaya, kerja sama, kejujuran, sportivitas, kepemimpinan, dan banyak lagi hikmah positif yang dapat diambil karena dalam game ini dibutuhkan seorang pemimpin yang menggerakkan anggotanya menuju satu tujuan, sportivitas dalam berlomba, menjaga kepercayaan antar anggota, kerja sama dan kebersamaan yang harus ditanamkan.
Karena waktu yang bergulir dari siang menuju sore kami bergegas menuju finish, Alhamdulillah ditengah perjalanan ada kakak yang bersedia mengambil potret kami dengan kameranya. Alhamdulillah..hehe.. Setelah sampai finish kami harus tetap menjaga etika dan kami menunggu 2 kelompok yang belum datang. Setelah menunggu, akhirnya 2 kelompok tersebut tiba. Walaupun hujan, kami tetap melanjutkan kegiatan karena hujan itu berkah, selama ada hujan masih ada pula Pengairan.hehe Kakak panitia menginstruksikan Maba putra berbaris didepan dan putrid mengikuti dibarisan selanjutnya. Kami menaruh tas kami menjadi satu dan akhirnya diarahkan kakaknya menuju sebuah sungai. Disanalah telah berjejer kakak HMP, kakak panitia dan kakak mentor yang menyaksikan kami dari atas. Brrrr… dingin, debit air meningkat karena hujan dan hal itu mempengaruhi tinggi air yang semakin meninggi tapi tidak membuat kami tenggelam *ya iyalah.hehe.. Kakak panitia mengitari barisan kami Maba Pengairan 2011. Kami (Maba Pengairan 2011) bergandeng tangan satu sama lain. Satu dari sekian kakak panitia berdiri didepan memecahkan kesunyian, melontarkan kata – kata motivasi “layakkah kami para Maba menjadi anggota KBMP”. Dilanjutkan Kahim yang menjelaskan tentang KBMP, mahasiswa dan bagaimana seharusnya mahasiswa. Semua kata – kata itu dibungkus dengan rapi menjadi rangkaian kalimat yang indah didampingi alunan nada dari kakak panitia dan sebagai perenungan bagi kami yang masih mengetuk pintu KBMT agar kami dapat masuk kedalam rumah tersebut. Ditengah - tengah rajutan kata - kata, kami meneriakkan HIDUP PENGAIRAN, HIDUP MAHASISWA, HIDUP RAKYAT. Sebagai akhir kami mengucapkan semacam sumpah, janji atau apa lah kata yang tepat yang berisi :
KAMI MAHASISWA INDONESIA BERSUMPAH , BERTANAH AIR SATU TANAH AIR TANPA PENINDASAN
KAMI MAHASISWA INDONESIA BERSUMPAH, BERBANGSA SATU BANGSA CINTA KEADILAN 
KAMI MAHASISWA INDONESIA BERSUMPAH, BERBAHASA SATU BAHASA TANPA KEBOHONGAN

Setelah mengucapkan bersama – sama, aku yang berada didepan paling pinggir mendapat slayer dari kakak HMP (jadi tebakan tetangga sebelah   benar. yeye..100 buat anda :D), aku berpikir sejenak apa artinya ini. Tak berapa lama, semuanya tumpah menjadi satu, saling perang air, saling memeluk, dan senyum bahagiapun tercipta. Kakak panitia dan peserta melebur jadi satu. Apa kami sudah menjadi KBMT? Itu pikiran kami, dan sepertinya  sudah itu pikiranku. Semoga saja.hehe.. Alhamdulillah.. Inilah penantianku, penantian yang berujung bahagia, melihat semuanya tersenyum, tertawa bersama, tiada sekat kecuai etika, dan melebur menjadi satu. Ditengah kebahagiaan kami, saudara kami dari putra heboh sendiri, ternyata Wangga yang kami kenal humoris terbawa arus, dari putra mengira bahwa itu guyonan Wangga tapi ternyata memang ia terbawa arus dan dengan cepat kakak panitia beserta peserta putra segera menolongnya. Alhamdulillah terselamatkan. Kamipun segera naik kedaratan dan mengambil tas kami untuk segera melanjutkan perjalanan menuju truk untuk pulang. Kami dipisahkan dua jalur, kakak panitia ada yang lewat jalan aspal dan kami beserta beberapa panitia melewati pinggir saluran. Walaupun beda jalan kami tetap satu arah, satu hati keluarga Pengairan. Ditengah perjalanan menuju truk beberapa saudaraku jatuh sakit, ada yang kram dan ada yang luka. Kakak panitia juga ikut menolongnya dan disinilah aku merasakan  kebersamaan yang benar – benar  terhimpun dari beberapa elemen, beberapa kakak senior saling menyemangati agar tetap semangat, memberikan leluconan yang menghibur kami dan semuanya tak cukup dilukiskan kata – kata. Semuanya akan menjadi suatu kenangan yang tak terbayangkan sebelumnya yang akan tetap tertanam kuat dihati sebagai pondasi kekeluargaan Teknik Pengairan. Akhirnya sore itu pula kami kembali menuju basecamp, kampus Brawijaya.
Hari ini adalah hari yang penuh makna.  Hari yang akan menjadi sejarah dalam kronologi kehidupanku, merasakan atmosfer Keluarga Besar Mahasiswa Pengairan. Ini hanyalah awal untukku berjuang sampai pada masa nanti aku harus meninggalkan kampus Brawijaya ini untuk melanjutkan impianku, namun sebuah kisah akan tetap terukir dihati, termasuk hari ini. Terima kasih ya Rabb, terima kasih sahabatku,kakakku, saudaraku dan keluargaku ^_^ PPL 2012 - Vi vere Peri Coloso...
Begitulah singkatnya hari ini, semoga kisah ini juga dapat diambil hikmah yang baik agar dapat tertularkan kepada sahabat semua. Ini adalah part akhir dari serunya Pengairan Peduli Lingkungan.Terima kasih kepada sahabat yang masih setia mengikuti cerita ini dari awal sampai akhir dan ikut merasakan bagaimana bahagianya kami para keluarga baru. Jangan bosan mengunjungi blog ini dan tunggu kisah selanjutnya ya.. ^_^ Jangan lupa simak cerita versi mentor di tetangga sebelah yang lebih komplit dengan fotonya ( karena kelompok si empunya blog ini kameranya tidak ada baterainya jadi tidak foto - foto, kasihan yah..hehe )
Wassalamu’alaykum Warahmatullahi Wabarokatuh..
================================================================================
Malang, 22 Januari 2012
©






Comments

  1. waah seru banget... semoga aja di kampus aku ada kegiatan yg serupa.. :D

    amin

    ReplyDelete
  2. wa'alaikm salam wr.wb ...

    kemana ajah kawan kok baru nongol :)

    nice share ...

    ReplyDelete
  3. Wa'alaikumsalam Wr. wb Ukhti... Alhamdulillah sae puniko..... Sami2, pun lama juga tidak kunjung.

    ReplyDelete
  4. wah ane baca ceritanya terus ni hehehe :D

    ReplyDelete
  5. This is a very good article .. Thank you .. have a great day!.! happy blogging ...

    ReplyDelete
  6. Waah... Sungguh kisah menjadi Maba yang MANTAAFFF BGT tuh Mbak !!!
    Hmm.. kira 2 itu ada di Daerah maana tuh mBak.. kayaknya Deket ma Tempa AQ deh???
    ^_^
    Selamat yach.. Moga jadi Mahasiswa Teladan yg berguna bagi Bangsa dan Negara.. Amin Ya Robbal Alamin!!!

    ReplyDelete
  7. all >> semoga bermafaat ya..gimana nih kabarnya semuanya?

    bagi2blog : amiin... daerah batu tapi gatau tu mana.hehe... yang arah selecta ada jembatan tu menyusuri sungai itu..kaya eDAS Brantas tu

    ReplyDelete

Post a Comment

Komentar dimoderasi, yuk sambung silaturahim, saya akan langsung berkunjung balik ke sahabat semua ^^