Bismillahirrahmaanirrahiim
Ini tentang seorang kekasih, terserah sahabat mau mengartikannya bagaimana. Memperjuangkan cinta demi seorang kekasih tentunya butuh pengorbanan (katanya). Rela kesana kemari, melakukan ini itu, tentunya dalam konteks kebaikan. Ini masih berbicara kekasih dalam artian manusia, atau lawan jenis. Belum lagi terkadang kita diuji dengan cemburu, marah atau perasaan lainnya yang bercampur baur karena cintanya kita kepada seorang kekasih. Hebat bukan, kekuatan cinta telah merubah segalanya? Yang pahit menjadi manis, yang awalnya tidak indah menjadi indah, yang awalnya sulit menjadi mudah (katanya).
Lalu sekarang dengan basis hal diatas,, coba kita tengok sejenak dalam hati kita. Sudahkah seperti itu kepada Sang Pemilik jiwa raga ini? Sang Pemilik hati yang sesungguhnya? Katanya kita ingin menjadi kekasih-Nya, yang dicintai-Nya, selalu dilimpahkan rahmat dan dihindarkan dari perbuatan keji dan munkar. Sudahkah kita melakukan hal yang sama saat kita rela berkorban dengan kekasih dunia kita, dengan sahabat kita atau dengan orang lainnya? Astaghfirullah, terkadang kita lupa terhadap-Nya. Ini juga menjadi koreksi bagi diri saya sendiri.
Yuk, kita biasakan hal-hal yang baik, seperti berfikir positif, qona'ah, sabar, tawakal kepada Allah. Ketika Allah menguji kita, maka tak sepantasnya kita mengeluh karena Allah benar-benar sayang kepada kita. Cinta-Nya tanpa kata... Katanya mau jadi kekasih Allah, baru diuji hal kecil saja sudah mengeluh dan berkata "Allah tidak sayang dengan kita", Allah atau kitanya yang tidak sayang sama Allah? ^^
Yuk, saling mengingatkan dalam kebaikan, insyaallah Allah akan membalasnya, jika tidak didunia maka Allah telah mempersiapkannya di kehidupan kelak. Semangat sahabat ^^
"Bukankah Kami telah melapangkan untukmu dadamu? Dan Kami telah menghilangkan darimu bebanmu? Yang memberatkan punggungmu. Dan Kami tinggikan bagimu sebutanmu. Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila kamu telah selesai (dari suatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan yang lain). Dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap”. (QS. Al Insyirah/94:1-8)
Malang, 1 Agustus 2013
Bromostore Lantai 3
Teriring cinta karena-Nya,
Teriring cinta karena-Nya,
ya, kadang kita bahkan lupa akan kebesaranNya, terutama saat kita di atas, nice share mbak :)
ReplyDeleteSemoga bermanfaat kak Agfian :)
ReplyDelete