Belajar dari Sahabat Transportasi Sedimen

Bismillahirrahmaanirrahiim


  “Barangsiapa menempuh jalan dalam rangka untuk mendapatkan ‘ilmu, maka Allah akan mempermudah jalan menuju surga.” (HR. Muslim)

 Salah satu ketakutan yang dihadapi setiap mahasiswa dalam mengambil keputusan menjadi "teman belajar" bagi adik tingkatnya adalah ketakutan akan pemahaman yang dimiliki, ketakutan tidak bisa menyampaikan, ketakutan akan salah, ketakutan akan tidak bisa membagi waktu, dan ketakutan-ketakutan lain yang diciptakan dalam diri sendiri. Padahal jika dipikir ulang menjadi "teman belajar" akan membuat diri semakin bertanggung jawab dengan apa yang dimiliki, juga sebagai bentuk aplikasi pengulangan terhadap materi yang telah didapatkan di kelas. 

Logikanya saja, apabila kita menerima sebuah materi dan tidak pernah diulang sama sekali, atau tidak pernah ada aplikasi nyata maka lama kelamaan apa yang telah kita dapat akan luntur dengan perlahan. Memang setiap orang memiliki keputusan masing-masing, namun penekanan disini kiranya ketakutan-ketakutan tersebut sebenarnya bisa diminimalisir, karena bagaimanapun juga sebuah ilmu yang bermanfaat perlu ditularkan kepada orang lain. Apalagi jika sebuah ilmu yang bermanfaat akan terus di amalkan dan juga menjadi MLM ilmu yang berlanjut, insya Allah jika ilmu itu bermanfaat maka akan barakah. Ditambah lagi ketika dalam majelis tersebut dibubuhkan nilai-nilai agama, insya Allah akan lebih barakah.

Menjadi "teman belajar" bukan berarti kita yang paling pintar, yang paling mengerti terhadap materi, atau paling menguasai, namun sejatinya saat itulah kita merasa bahwa ilmu yang kita miliki masih dangkal, butuh pemahaman ulang dan belajar kembali ketika ditanya adik-adik tingkat. Bisa saja  apa yang menjadi pemahaman kita semua masih jauh dari yang sebenarnya, dari proses asistensi atau diskusi inilah akan terjadi klarifikasi pemahaman. Bisa jadi bahkan adik tingkat lebih memahami ilmu tersebut.
 Meski gelap, kegiatan belajar ini masih berlanjut. Menghitung muatan secara teori. Semangat adik ^^

Dari segi tanggung jawab, mengenai deadline yang telah disepakati maka setiap elemen yang tergabung didalamnya juga belajar untuk bertanggung jawab. Juga tanggung jawab antar sesama, jika salah satu belum selesai maka akan timbul tanggung jawab moral. Jika dikaji lebih dalam akan banyak lagi hal-hal yang tidak dapat kita sadari merubah pola pikir dan pola sikap kepada orang lain.

Nah, jika sudah seperti ini, kembali pada pilihan masing-masing. Barakallah bagi teman-teman yang mengambil jalan menjadi sahabat dan teman belajar, semoga ilmunya barakah dan bermanfaat bagi orang lain. Insya Allah waktu yang diluangkan bermanfaat dan tidak sia-sia. Semoga tetap istiqomah kawan ^^




Tidak hanya menemani dalam teori saja namun mendapat kesempatan untuk ikut serta dalam turun ke lapangan. Semangat mengukur muatan di sungai ^^


Malang, 21 November 2013
Vita Ayu Kusuma Dewi

Comments

Post a Comment

Komentar dimoderasi, yuk sambung silaturahim, saya akan langsung berkunjung balik ke sahabat semua ^^