Bukan Berhenti Melainkan Proses Evaluasi

Bismillahirrahmaanirrahiim
"Kok sepi sekarang dari dunia fiksi? Cerpen juga jarang nongol lagi di antologi, kenapa? vakum atau memang ga minat?" Sentilan yang sering terdengar akhir-akhir ini. Saatnya klarifikasi, sebenarnya aku vakum sejenak dari dunia fiksi selama 2 bulan ini bukan karena aku sudah malas untuk mengikuti lomba-lomba kepenulisan fiksi dan antologi. Banyak hal yang mendasari hal tersebut. 
Sumber gambar: http://flpsidoarjo.wordpress.com/2011/10/23/menulis-mengukir-peradaban/

Mungkin alasan waktu itu alasan yang tidak patut dikatakan oleh seorang yang mengakui menyukai literasi, karena kapanpun kita bisa menulis. Lalu apa? Kemarin saat aku berada di agenda Forum Indonesia 15, aku sempat berdiskusi dengan seorang kakak yang juga menyukai dunia kepenulisan. Pada akhirnya ada satu kesimpulan yang mengakibatkan berpikir ulang untuk menulis, jika memang tulisan itu tidak akan memberikan manfaat bagi orang lain. Kenapa? Karena saat raga kita tiada, tulisan kita, karya kitalah yang akan abadi. Jejak itulah yang akan ditinggalkan, jika menulis hanya sekedarnya saja untuk dipublish rasanya juga belum ada perbaikan dari awal mula menulis hingga saat ini.

Jadi sebenarnya aku tidak berhenti menulis, hanya mengevaluasi saja, dari beberapa antologi yang terbit, dari kumpulan tulisan-tulisan yang ada, sudahkan aku menyisipkan satu manfaat untuk orang lain? Untuk mengganti aktivitas tulis menulis diluar yang dipending sementara waktu, aku menggantinya dengan catatan kecil pribadi, menyelesaikan beberapa script dan beralih pada jenis tulisan lain, selain fiksi. Aku sempat mengutip pernyataan dari blog divapress, yang insya Allah akan menyadarkan kembali niat menulis untuk dipublikasikan.

"Jika menulis dapat merubah dunia, maka saya akan menulis untuk merubah generasi, generasi yang baik akan mampu mempertahankan kehidupan dan kebaikan dimasa depan"

Nah, sekelumit evaluasi sore ini, afwan ya kawan-kawanku belum aktif lagi di dunia fiksi untuk lomba yang dipublikasikan dalam bentuk antologi.  Insya Allah dalam waktu dekat akan muncul kembali dengan format yang berbeda. Ceileh... ^^

"Kalau usiamu tak mampu menyamai usia dunia, maka menulislah. Menulis memperpanjang adamu di dunia dan amalmu di akhirat kelak. Tulisan itu rekam jejak. Sekali dipublikasikan, tak akan bisa kau tarik. Tulislah hal-hal berarti yang tidak akan pernah kau sesali kemudian"              (Helvy Tiana Rosa)



Malang, 12 November 2013
Vita Ayu Kusuma Dewi

Comments