#3rd day Japan: Menikmati Perpisahan

Bismillahirrahmaanirrahiim 
Tidak terasa, hari semakin berlalu mendekati sisa-sisa waktu aku berada di Jepang. Hari ini hari terakhir rangkaian presentasi ICAST 2013. Sebelum sholat jum’at agendanya melanjutkan oral presentation dan setelah sholat jum’at agenda poster presentation dan closing ceremony. Seperti tidak mau berakhir meski esok masih ada agenda kembali, rangkaian ICAST 2013. 

Pagi tadi, rutinitas berjalan seperti biasa. Hari ini sudah janji kepada kak Yuni untuk melihat presentasinya di Ruang A pukul 09.00 AM waktu Jepang. Aku berangkat bersama Mbak Ebi, delegasi Indonesia dari UNY. Kami belajar untuk menepati apa yang telah diucapkan meski hanya melihat dan Alhamdulillah kami tidak telat. Presentasi di ruangan Kak Yuni merupakan presentasi riset, berbeda dengan ruang D, tempatku presentasi. Usai presentasi kembali ke KIC karena waktunya sholat jum’at, namun setelah itu aku kembali ke Kampus untuk menghadiri agenda presentasi poster. 

Pada presentasi poster ini aku menambah relasi baru dan juga menambah ilmu baru, utamanya di bidang yang kutekuni sekarang. Ada salah satu presentasi yang membuatku tertarik, yang ada simbolnya Laboratorium Hidrologi. Ya, salah satunya Kak Ide Koyoshi, beliau meneliti tentang usia spring water didalam tanah didaerah vulkanik. Saat Kak Ide menerangkan, aku teringat dengan dosen hidrologiku di WRE. Kangen dengan hidrologi yang selama 2 semester dipelajari dan masih akan terus berlanjut. 
Kumamoto dengan ikonnya RGB, Red, Green, Blue memancarkan potensinya. Seperti Indonesia yang kaya raya dengan alamnya. Potensi-potensi inilah yang dimanfaatkan oleh pelajar-pelajar untuk dijadikan riset. Presentasi poster ini tidak kalah seru dengan presentasi lisan, disini semua peserta bebas bertaya, S1, S2 dan S3 bercampur dalam satu ruangan saling berbagi ilmu. 


“Tidakkah kamu melihat bahwa Allah menjadikan awan bergerak perlahan, kemudian mengumpulkan antara (bagian-bagian)nya, kemudian menjadikannya bertindih-tindih, maka kelihatan olehmu hujan keluar dari celah-celahnya, dan Allah juga menurunkan (butiran-butiran) es dari langit, (yaitu) dari (gumpalan-gumpalan awan seperti) gunung-gunung, maka ditimpakannya butiran-butiran es itu kepada siapa saja yang dikehendaki-Nya dan dihindarkan dari siapa saja yang dikehendaki-Nya, kilauan kilat awan itu hampir menghilangkan penglihatan.” (QS: An-Nur : 43)

Konsep yang diusung adalah proses hidrologi yang ketika hujan turun ada air yang melimpas dan ada pula air yang masuk kedalam tanah, terinfiltrasi. Nah, bermula dari konsep dasar ini mahasiswa S3 ini mengambil riset usia sumber air  di daerah vulkanik. Menarik bukan?

Mengelilingi satu persatu poster dan mendengarkan penjelasan menjadi sarana mengakrabkan diri dengan mahasiswa lain. Aku senang dalam presentasi kali ini aku mendapat tawaran untuk melihat laboratorium hidrologi di Kumamoto University, namun masalahnya waktunya kapan? Sebuah kesempatan emas yang langka.

Sesi poster selesai dan kami dihadapkan pada closing ceremony, saat penutupan ini kami berdiri dan rasanya sangat enggan meninggalkan tempat belajar yang baru ini. Kami diputarkan rekam jejak selama  2 hari dan  perwakilan Negara menyampaikan kesannya, Indonesia diwakili oleh Syifa', delegasi dari Telkom University.

Selanjutnya ada pengumuman best presenter, dari Indonesia kak Yolanda yang mendapat best presenter. Semangat kak, salam buat Korea setelah ini ketika kakak disana ^^
 Akhirnya sore itu kami saling berbincang sesama peserta mengingat hari terakhir dan tidak semua peserta besok bisa mengikuti fieldtrip. Ah... pasti ada pertemuan, ada perpisahan dan dengan itu kan lebih terasa makna dipertemukan oleh Allah. Semoga bisa bertemu dilain agenda, Aamiin.... Atau mungkin bertemu saat study abroad. Aamiin... Jepang, wait me...insya Allah... ^^


Tak lupa juga berfoto bersama, sayangnya memakai kamera panitia, alhasil upload foto hari pertama saja, yang diberikan panitia.

***
Malamnya, kami kembali makan di sushi ichiba, tempat favorit makanan jepang halal *untuk seafood tertentu*. Alhamdulillah menikmati makanan yang sama seperti kemarin hari pertama, takoyaki dan sushi ebi. Ada juga udon yang halal, tanpa kuah. Tapi disini aku mendapatkan pelajaran bukan dari segi makanan, halal atau haram. Namun lebih ke parenting. Kerinduan ibu kepada anaknya. Hampir saja meneteskan air mata mendengar cerita Bu Desy yang mendapat pesan dari Indonesia ada gambar putranya yang berumur 7 bulan, setelah menerima pesan itu, meskipun anaknya baik-baik saja, Bu Desy menangis dan tidak lagi melanjutkan makan. Sebuah tantangan seorang ibu yang bersekolah diluar negeri, antara pendidikan dan keluarga. Bu Eva menenangkan Bu Desy. 

Awalnya putra Bu Desy lahir di Jepang dan baru saja dibawa pulang ke Indonesia bersama neneknya. Rasanya... tidak bisa diungkapkan lagi.

Jadi sempat berfikir, bagaimana aku nanti ya? Apakah diijinkan melanjutkan sekolah ke luar negeri? Tapi aku ingin sekali ketika berkunjung kembali kesini, bisa bersama mahram, kalaupun melanjutkan kuliah disini, sudah menikah dan siapa tahu bisa belajar ditempat yang sama dengan suami, insya Allah, Aamiin... Sekali lagi Allah yang Maha tahu, hanya memohon yang terbaik untuk dunia akhirat ^^

Alhamdulillah hari-hari disini selalu dikaruniakan hikmah yang luar biasa, perjalanan spiritual yang sangat bermakna untukku dan kelak akan kuceritakan kepada generasi-generasi penerusku, insya Allah.

Sampai jumpa esok hari, Mt. Aso, wait me to stand up in the top of you, and your crater. Insya Allah ^^


Kumamoto Islamic Center, 13-12-13/10.25 PM (JPN)
 Vita Ayu Kusuma Dewi

Comments