Permohonan Maaf dari Hati

Bismillahirrahmaanirrahiim
Tidak semua manusia mengerti segala perasaan yang ada di hati kita 
Tidak pula dapat selalu memahami gejolak jiwa yang ada di dalam diri kita
Janganlah selalu mengharapkan orang lain harus mengerti akan perasaanmu
Walaupun ia adalah sahabat karibmu sendiri
 Karena perasaan adalah bahasa hati yang dapat berubah di setiap waktu
 Hari ini ia adalah orang yang sangat mengerti akan perasaan hatimu 
Mungkin esok ia adalah orang yang paling tidak memahamimu 
Janganlah memaksa kar'na saudaramu juga hanyalah seorang manusia biasa
 Cukuplah hanya Allah tempat mencurahkan segala isi yang ada di hati kita dan menumpahkan segala perasaan yang ada di jiwa 
 Tidak semua manusia mengerti segala perasaan yang ada di hati kita 
(Bahasa Jiwa - Maidany)

Saya meminta maaf kepada semua teman-teman yang dalam minggu ini atau beberapa hari ini merasa tidak nyaman dengan kehadiran saya. Maaf atas segala tingkah atau salah ucap yang secara tidak sengaja menyakiti, atau mungkin yang saya maksudkan bercanda justru melukai kawan semua. Terima kasih atas perhatian kalian mau mengingatkanku kalau dalam minggu ini sepertinya ucapan saya banyak yang "high" atau memancing emosi kawan-kawan meskipun saya mengucapkannya dengan santai dan sebenarnya saya tidak ada niatan apapun, apalagi membuat kesal kawan-kawan.
 
Sekali lagi terima kasih atas pengertiannya. Terima kasih kepada sahabat karib saya, yang mungkin mengerti sifat saya, kepada keluarga, kakak, adik atau siapapun yang sering saya berbagi cerita dengannya, saya memohon maaf apabila saya banyak salah. Mohon dimaafkan ya, karena kesalahan ini nantinya akan berdampak kepada saya jika berlarut. Terima kasih kepada orang-orang yang mau mendengarkan saya, saya harap ini bukan akhir kita saling berbagi dan bercerita. Saya masih banyak salah, mohon diingatkan jika khilaf.

Pun kepada anggota-anggota dan kawan-kawan organisasi, saya tidak akan menggunakan banyaknya agenda sebagai alasan, namun karena saya saja yang terlalu rakus untuk minat mengikuti semua kegiatan hingga saya melupakan bahwa manajemen waktu dan emosi saya juga belum bisa maksimal dan masih belum bisa memanajemen dengan baik. Saya akan berlaku adil, insya Allah. Sekali lagi saya memohon maaf kepada semua yang pernah saya sakiti secara sengaja ataupun tidak. 

Terima kasih, salam cinta dari seseorang yang masih belajar memahami lingkungan dan memanajemen diri....

GBT, 17 April 2014
Vita Ayu Kusuma Dewi

Comments