Bismillahirrahmaanirrahiim
Bromostore, 20 Juni 2014 18:15 WIB
Bromostore, 20 Juni 2014 18:15 WIB
Menikmati cuci baju yang sudah menggunung, sebentar lagi meninggalkan Kota Malang menuju sebuah tempat yang dahulunya membuat 'nyaman" dihati. Sebelumnya menikmati pula kasus listrik yang sedikit seperti benang ruwet tapi Alhamdulillah, listrik nyala, air juga nyala.
Angkot-RSSA, 20 Juni 2014 19:20 WIB
Alhamdulillah, akhirnya angkot AL dilanjutkan AG mengantarkan pada satu tempat yang mengingatkanku tentang indahnya dan bersyukurnya di beri kesehatan oleh Allah. RSSA Malang Paviliun ruang Melati berada dalam satu lantai dengan ruang operasi membuatku kembali mengulang masa lalu, saat di RS Kustati, Solo. Menjenguk sahabat yang sakit sambil berbincang kecil. Terima kasih sahabatku, Swesty, GWS ya, kami menunggumu berkumpul kembali ^^ Caiyyooo..tetep semangat Allah always with you, Swest... ^^
Angkot-Terminal Arjosari-Bus Patas Malang-Surabaya, 20 Juni 2014 21:00 WIB
Semakin malam semakin sepi, tapi Bapak sopir angkot masih tersenyum ramah kepada kami. Petugas terminal juga masih mengarahkan ditengah keramaian, juga dengan kondektur yang masih memberikan salam sapa dengan pelayanan terbaiknya. Bismillahi tawakaltu 'alallah..
Bungurasih-Bus Mira Surabaya-Jogjakarta, 20-21 Juni 2014 23:45 WIB
Terminal masih ramai tapi bus mulai tereduksi. Jumlahnya sedikit untuk armada yang beroperasi. Mau tidak mau harus duduk di bagian mesin (samping sopir) karena tidak ada bangku kosong. Itu saja alhamdulillah karena banyak penumpang lain yang berdiri. Alhamdulillah aku semakin sadar tentang tenggang rasa dan saling menghormati satu sama lain. Pun juga rasa tolong menolong yang begitu tinggi. Setelah melewati Kota Ngawi, tepatnya di daerah Mantingan dengan topografinya yang seperti jet coaster, aku hampir terjatuh tapi untungnya penumpang lain mencoba membantu dengan menarik kerudungku agar tetap imbang. Menikmati satu persatu daerah yang khas membuatku rindu Ngawi. Ingin turun namun aku harus melanjutkan dulu ke Kota sebelah.
Pagi menjelang, adzan sholat Subuh berkumandang di Kawasan Palur. Ternyata bus yang kutumpangi hampir menggapai tujuanku. Mulai riuh penumpang turun dan juga naik membawa barang-barang pasar. Suasana pagi yang menenangkan ditengah kekacauan lalu lintas. Berbincang dengan kondektur dan sopir membuatku tertawa geli,
"Kampus Pak" kataku
"Iya Mbak, mau buka lawang (pintu) Mbak? Kampus belum buka loh" sahut Pak sopir
"Lhah mpean (kamu) Mbak, dari Malang kok kuliah disini, Malang kan udah banyak Kampus?" tambah Pak Kondektur
Aku menjawab seperlunya karena memang bus telah berhenti didepan pintu gerbang sebuah Kampus. Telah berjejer pula tukang becak yang mulai menjajakan jasanya. Tak lupa ucapan "terima kasih Pak" kepada kondektur dan sopir bus Mira yang sudah berjasa.
Kartasura, 21 Juni 2014 05:16 WIB
Lingkungan ini, yang dulunya membuat rindu dengan kebaikan orang yang kutemui. Teduhnya senyum dibalik niqab wanita-wanita itu yang terpancar dari matanya. Lantunan ayat suci ketika pagi dan aktivitas lain. Entah kenapa rasanya ingin kembali melihat fenomena itu. Alhamdulillah sahabatku, Mbak Putri menyambut dengan hangatnya. Kami segera ke Gang Menco, kos Mbak Putri dan melepas lelah sejenak.
Tak perlu banyak istirahat, kami saling sharing, mengingat waktu di Kartasura sangat sempit. Setidaknya jam 9 pagi harus sudah bertolak dari Solo menuju Ngawi. Perjalanan singkat ini memberikan pundi-pundi hikmah. Tentunya tentang sosial masyarakat. Puas bercerita dan menikmati sebungkus nasi jamur-telur, aku memohon ijin untuk menuju Kantor Pos, mungkin Kantor Pos Solo tersedia penukaran uang. Kalau memang tersedia aku tidak jadi meminta tolong kakak yang ada di Malang. Sudah berjalan, ternyata nihil. Akhirnya membuat kakakku yang di Malang kurepotkan lagi setelah berkali-kali selalu kurepotkan. Terima kasih ya Kak dan Mbak Putri sudah membantu menyiapkan keperluan untuk berangkat senin nanti ^^
Jalan-jalan singkat menggunakan Batik Trans Solo (BST) menuju Palur membuatku terkesima dengan situasi yang ada. Tentunya berbeda dengan Malang. Sekali-kali mengobati hati dengan saling sharing ke luar daerah. ^^
Bus Mira, 21 Juni 2014 10:11 WIB
Mungkin hanya bus Mira yang mau mengangkutku menuju Ngawi. Lama sekali menunggu di Terminal Palur setiap bus yang ku beri tanda berhenti, terus saja melaju. Atas saran saat itu aku menuju di dekat Mall Palur. Pertigaan lampu merah. Ya, hanya bus Mira yang mau berhenti membawaku. Baru awal masuk saja, sudah bercanda dengan kondektur. Ah..perjalanan dikendaraan umum membuatku merasa semakin kecil karena terkadang belum sabar atau terbawa mood.
Terminal lama Ngawi, 21 Juni 2014 12:44 WIB
Alhamdulillah akhirnya Kota yang kurindukan dapat kuinjak. Seperti biasa harus berpindah ke bus kecil untuk menuju rumah. Satu hal, aku melihat ketegaran sopir dan kondektur bus yang sempat mengeluh tidak ada penumpang. Tapi mereka tetap mau berjalan dengan penumpang yang sedikit. Terima kasih Pak sudah membantu kami meski ditengah keterbatasan...
Rumah, Sangiran 21 Juni 2014
Meski malam ini juga harus kembali ke Malang tak menyurutkan niatku melepas kerinduan di rumah ini. Entahlah ada semangat dan rasa berbeda berada disini. Mungkin karena rinduku sampai berdebu sehingga terasa plong ketika diusap dengan pertemuan. Miss you Ibu dan Adik ^^ dan juga engkau, Ayah ^^
...Aku akan menikmati kesempatan ini meski kurang dari enam jam berada di Sangiran...
Dan perjalanan 24 jam ini, Malang-Solo-Ngawi-Malang, Antar Kota Antar Provinsi, memberikan sejuta arti. Membuatku semakin mengintrospeksi diri bahwa masih banyak sarang laba-laba dihati, perlu re-charge iman ulang... Terima kasih ya Rabb atas kesempatannya...
***
Sangiran, 21 Juni 2014
Vita Ayu Kusuma Dewi
Comments
Post a Comment
Komentar dimoderasi, yuk sambung silaturahim, saya akan langsung berkunjung balik ke sahabat semua ^^