Atas Ijin Allah, Setelah 3 Tahun Aku Menunggu

 Bismillahirrahmaanirrahiim 
Akan datang waktu yang tepat untuk siapapun yang telah berharap. Allah tidak memberi kesempatan dengan cepat, tidak pula terlalu lambat namun disaat yang tepat.

3 tahun menunggu, akhirnya hari itu (30 Agustus 2014) aku dapat bersama mereka, menyuarakan semangat yang selama ini hanya ku dengar. KSR Universitas Brawijaya, salah satu Unit Kegiatan Mahasiswa di Kampus yang saat Mahasiswa Baru dulu pernah menjadi salah satu impian. Sayangnya, tahun demi tahun berlalu tak kunjung membuatku bisa masuk menjadi keluarga mereka. 

Lalu sekarang apakah aku menjadi anggota? Tidak memang. Namun atas ijin Allah, Allah mempertemukanku dengan kawan-kawan dari KSR. Dulu tahun pertama di Kampus, KSR mengadakan diklatsar. Istilahnya pintu masuk menjadi anggota KSR. Hati berbunga karena ada kesempatan mengikuti, namun ternyata pada waktu yang sama di Fakultas ada kegiatan yang tidak dapat ditinggalkan karena menyangkut kelulusan kegiatan kemahasiswaan. Tahun pertama akhirnya terlewat begitu saja. Toh aku juga masih bisa bekerja sama dengan kawan-kawan KSR, pikirku. 

Alhamdulillah pada tahun kedua dipertemukan dengan kawan KSR ketika kegiatan pramuka. Mendapat ilmu tentang KSR menurutku cukup karena masuk menjadi pengurus juga mempunyai kewajiban lainnya. Pada tahun kedua itu pula ada kesempatan ikut, namun lagi-lagi tanggung jawab sebagai panitia sebuah kegiatan tidak dapat kutinggalkan. Akhirnya sejak tahun itulah aku melepaskan keinginanku menjadi anggota KSR UB. Namun, hubungan kelembagaan antara KSR dengan Himpunanku masih berjalan baik. Bertambah pula relasi yang ada di KSR. Allah Maha Baik, selalu ada jalan untuk menuju sebuah impian. 

Kemudian tahun lalu aku bersama kawan-kawan WRE berkolaborasi dengan beberapa kawan KSR yang sudah kenal baik. Lewat PKMM itulah kami saling bertukar pikiran. Alhamdulillah juga digantikan Allah dengan bergabung di Lembaga Kemanusiaan di Kota Malang. Jalan Allah indah dan sangat indah.

Saat KSR mengadakan BALARAM XXV 2 tahun yang lalu, aku hanya sebagai orang luar yang berlaku sebagai pengamat. Ya, aku melihat para panitia yang mondar mandir menyelesaikan tugasnya masing-masing. Alhamdulillah Pembinaku masih berbaik hati memperbolehkanku datang setiap hari ke Bumi Perkemahan tersebut. Senang rasanya kembali menyatu dengan alam. Suasana yang telah lama kutinggalkan dan ingin ku ulang. 

Kira-kira 1 minggu yang lalu, aku dan kawan-kawan FIMalang mengadakan gathering di Batu. Acara yang berlangsung seru serta penuh kebersamaan. Saat itulah aku baru tahu dan menyadari bahwa kawan FIMalang ada yang menjadi anggota KSR UB. Awalnya beliau menawarkan kerjasama untuk mengisi salah satu materi dalam rangkaian BALARAM XXVI. Pertimbangan itu diambil karena dianggap banyak anggota FIMalang yang bergerak dibidang lingkungan.

Mbak Tasya kemudian menyarankan untuk menghubungi Bu Dian untuk mengisi materi dan dari FIMalang bertindak sebagai fasilitator. Akhirnya dimudahkan Allah dengan lancarnya mengurus pemateri bersama Mas Billah dan mas Wiji, anggota KSR. Tibalah saat itu, saat aku dapat kembali merasakan atmosfer yang kurindukan. Alhamdulillah, saat menunggu kegiatan di mulai dan menunggu Pak Deny sebagai pemateri, aku dan Mbak Fildzah serta beberapa kawan baru KSR berbincang dengan Pak Heri. Aku mendapatkan tambahan ilmu dari perbincangan bersama Pak Heri. 

Kemudian kegiatan dimulai mengenai Bank Sampah yang disampaikan oleh Pak Deny dan Mas Yanuar, disusul penanaman pohon secara simbolis. Setelah sholat kami kerumah Pak RT untuk memberikan bibit yang akan ditanam dilingkungan Bulukerto. Kegiatan berlangsung lancar, alhamdulillah.

Aku melihat pemandangan yang berbeda dari dua tahun yang lalu. Terima kasih ya Allah atas ijin-Mu, Engkau ijinkan aku bersama mereka. Terima kasih untuk KSR Universitas Brawijaya atas kesempatannya, semoga persaudaraan kita tidak berhenti sampai BALARAM XXVI saja. 

Himpunan Mahasiswa Pengairan, 1 September 2014
Vita Ayu Kusuma Dewi

Comments