Bismillahirrahmaanirrahiim
Tiba-tiba
kami gagal fokus ketika Pembicara mengatakan “Indah akhlaknya, teduh parasnya, hebat prestasinya, luas pergaulannya,
besar kontribusinya, adakah seseorang yang seperti itu?”. Aku dan Mbak Mif
saling tersenyum menatap satu sama lain dan aku hanya berkata “Arsyad”. *plak* Mbak Mif sedikit tertawa dan kami
kembali fokus mendengarkan materi.
Beberapa
hari yang lalu aku membacakan cerpen yang kubuat kepada Mbak Mif dengan judul
“Sederhana”. Tertawa geli sebenarnya karena tokoh dalam cerita tersebut
terkesan sangat sempurna. Tokoh itu kuberi nama “Arsyad Abdullah”. Mungkin karena sempurnanya tokoh ini dalam
cerita, dia sering menjadi pengecoh
kalau kami sedang gagal fokus. Namun disisi lain, tokoh ini juga menginspirasi
kami untuk selalu terus memantaskan diri. Entahlah, (mungkin) Arsyad (hanya)
ada di naskah dan (tidak) ada di alam nyata.
Daripada
menunggu yang tak pasti, lebih baik sibukkan diri untuk memperbaiki dan
meningkatkan kualitas diri… Semoga yang terbaik untuk segala resah yang selama
ini dirasa, semoga yang terbaik untuk kesucian yang belum ternoda…
***
*Sekalian promo bagi yang ingin memiliki antologinya bisa kunjungi di http://www.indisbookgroup.com/cerpen-islami/cinta-bersemi-di-pelaminan/
GANIZ, 5 Januari 2015
Vita Ayu Kusuma Dewi
blognya bagus,, kunjungan pertama,,, salam kenal
ReplyDeletesalam kenal kak Dwi, semoga bermnafaat :) Siap berkunjung balik
ReplyDelete