Ridho dan Ketaqwaan

Bismillahirrahmaanirrahiim
"...Hanya ketaqwaanmu dan ridho Allah yang dapat menyatukan kita..." kalimat itu merupakan salah satu status dari temanku. Membacanya terasa #jleb, karena jarang ada yang memakai dua parameter tersebut.

Jika kita lihat dari keseharian, bersatunya dua orang dalam ikatan pernikahan dipandang hanya karena mereka saling mencintai satu sama lain. Lalu bagaimana dengan dua orang yang belum pernah bertemu sebelumnya, kemudian ta'aruf lalu memutuskan menikah? Bukankah (mungkin) rasa saling mencintai itu belum hadir satu sama lain?

Sahabat pasti tahu, siapa yang menguatkan niat mereka untuk menggenapkan separuh agama, meyakinkan mereka bahwa menikah tak harus mencintai satu sama lain diawal? Allah, ya Allahlah yang akan menguatkan dan memantabkan niat tersebut.

Sahabat tahu kuncinya? Kedua insan tersebut mencintai satu dzat yang sama, Pemilik jiwa, raga, dunia dan seisinya. Ya, mereka mencintai Allah melebihi cintanya pada apapun, hingga dalam memilih pasanganpun, Ia memilih pasangan yang mencintai Allah.

Kenapa seperti itu? Karena Allahlah yang membolak balikkan hati mereka berdua, jika keduanya menyandarkan cintanya pada Allah, insya Allah, Allah akan hadirkan cinta diantara keduanya.

Lalu terkait ridho Allah, tanpa ijin Allah, kedua insan tersebut tak akan pernah bersatu. Sekalipun mereka saling mencintai sejak lama, merasa cocok dan terasa dunia milik berdua, kalau tak jodoh, ya tak akan bersanding.

Lalu, kalau sudah begitu, masihkah kita akan lari dari Allah? Menjauh dari-Nya? Hmmm... kita tanpa Allah butiran debu. :'(

Ya Allah rindukanlah aku pada seseorang yang merindukan Surga-Mu. Jaga dia ya Allah, yang tak pernah ku tahu siapa dia. Insya Allah, apapun yang Engkau berikan adalah yang terbaik bagiku :')

Semoga niat, tujuan, cara dan proses ini tetap dijalan-Mu. Aamiin...


***
GANIZ 21 Februari 2015
Vita Ayu Kusuma Dewi

Comments