Bismillahirrahmaanirrahiim
Tiba-tiba kepikiran sesuatu. Hehe, tadi mendengarkan 2 hadits dibawah ini disebut. Lalu timbul pertanyaan dalam diri, kenapa masih ada KDRT ya?
Ya, secara gamblangnya kurang begitu memahami, menikah saja belum. hehe... tapi aku rasa perlu dipelajari, untuk bekal nanti, saat sudah berkeluarga, insya Allah.
Coba resapi 2 hadits dibawah ini,
"Mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya diantara mereka. Dan sebaik-baik kalian adalah yang paling baik terhadap istri-istrinya"
(HR. Ahmad dan Tirmidzi)
"Ingatlah, Aku telah memberitahu kalian tentang istri-istri kalian yang akan menjadi penduduk Surga, yaitu yang penyayang, banyak anak, dan banyak memberikan manfaat kepada suaminya, yang jika ia menyakiti suaminya atau disakiti, ia segera datang hingga berada dipelukan suaminya, kemudian berkata, "Demi Allah, aku tidak bisa memejamkan mata hingga engkau meridhoiku""
(HR. al-Baihaqi)
Bagaimana? Kalau aku sih ngerasa adem dan insya Allah akan ada kedamaian di rumah tangga kalau yang disampaikan di hadits itu dilaksanakan. Iya sih, pasti yang namanya rumah tangga tidak akan lepas dari pertengkaran kecil, beda pendapat, tapi kalau istri dan suami sama-sama memahami dan mengamalkan 2 hadits diatas insya Allah tidak akan berujung pada KDRT atau perceraian.
Tapi sekali lagi, kuncinya taat kepada Allah, saling memahami dan memiliki ilmu. Jadi bener banget itu, sebelum nikah harus banyak belajar hak dan kewajiban di rumah tangga. Hmmm...semoga bisa mengamalkannya ya Allah.
Kemarin saat menunggu Mbak Suci kompre, aku, ketua angkatan dan teman lain banyak ngobrol masalah hak, kewajiban dan tanggung jawab. Kami saling berbagi ilmu, dan sebagian besar dari kami sebenarnya mengerti bagaimana seharusnya dalam rumah tangga. Tapi sekali lagi, harus ada penerapannya bukan sekadar teori, kami memohon kepada Allah semoga nanti kalau sudah menikah bisa menerapkan apa yang telah kami diskusikan.
Ohya, arrijalu qowwamuna 'alan-nisa', laki-laki adalah pemimpin kaum wanita. Bagaimanapun juga dalam rumah tangga harus ada satu pemimpin. Walaupun wanitanya lebih tinggi gelarnya, lebih banyak gajinya, harus tetap patuh dan taat kepada suaminya selama apa yang diperintahkan adalah kebaikan dan tidak melanggar syariat-Nya. Terkadang kita terbawa dengan iming-iming kesetaraan gender, atau apapunlah yang berkaitan dengan westernisasi, tetapi disisi Allah yang membedakan adalah derajat ketaqwaannya bukan harta atau jabatannya.
Dengan ilmu, ketaatan kepada Allah dan ridho Allah, insya Allah rumah tangga akan sakinah, mawaddah, warahmah, amanah :)
Dan aku ingat sebuah ungkapan dari sahabatku, hanya ketaqwaanmu dan ridho Allah yang dapat menyatukan kita :') Semoga selalu dalam lindungan Allah kawan-kawanku, semoga kita senantiasa menjadi hamba yang baik, selalu bersyukur dan mendapat petunjuk untuk selalu dijalan-Nya. Semoga istiqomah (dalam kebaikan) hingga khusnul khotimah. Aamiin :')
***
GANIZ, 9 April 2015
Vita Ayu Kusuma Dewi
posted from Bloggeroid
Comments
Post a Comment
Komentar dimoderasi, yuk sambung silaturahim, saya akan langsung berkunjung balik ke sahabat semua ^^