Waktu Itu Akan Berakhir?

Bismillahirrahmaanirrahiim


Di awal kita bersua, mencoba tuk saling memahami. Keping-keping di hati, terajut dengan indah, rasakan persaudaraan kita. Dan masa pun silih berganti, ukhuwah dan amanah tertunaikan. Berpeluh suka dan duka kita jalani semua, semata-mata harapkan ridho-Nya.  Sahabat tibalah masanya, bersua pasti ada berpisah. Bila nanti kita jauh berpisah, jadikan rabithah pengikatnya, jadikan doa ekspresi rindu. Semoga kita bersua di Surga (SIGMA-Senandung Ukhuwah)


Cengeng! Iya, memang. Ah... semakin dekat dengan waktu itu. Tadi sudah disambut senangdung ukhuwah dari SIGMA, ingat kemarin saat di Kampus jadinya sedih lagi. Akhir-akhir ini seperti belum siap untuk sekedar berpisah sementara dari teman-teman Kampus maupun teman-teman kopdar di luar Kampus. "Mbak setelah ini masih di Malang?" pertanyaan itu semakin banyak kudengar. Aku pengen di Malang, dalam hati.

Kemarin pertama kali ke Kampus setelah agenda STUNAS, ketemu keluarga WRE dan aku ngerasa deket banget sama mereka. Walaupun itu cuma aku yang ngerasa. Atau ada yang bilang "biasa aja kok Mbak", ga, beda, beda banget auranya temen-temen.  Selama ini aku mencoba dekat dengan semuanya dan aku ngerasanya ini yang paling dekat, seperti ada pengikat.

Terus teman-teman membicarakan rencana trip bareng weekend ini dan minggu depan. Aih... baru kerasa kalau tak bisa lagi terus mengikuti langkah karena harus melangkah kejalur lain. Ah... fix insya Allah tidak bisa ikut karena ada tes. "Itu mah lo aja Vit, kita bisa ngumpul kok" , Iya wes aku yang tidak selangkah, ga bisa kaya dulu. Tapi aku akan meluangkan waktu rek, jika memang agenda itu bisa diwakilkan atau ditinggal. Insya Allah

Kan kalau gini ingat Ibu, "makanya kalau masih pengen main dipuasin dulu aja, kalau sudah kerja atau keluarga pasti ada batasan, soalnya jadwal kalian sudah beda". Ya Allah, benar ternyata.

Lha terus piye ki... Kata Pak Donny kalau memutuskan jangan ragu-ragu, kuatkan hati kalaupun ada yang diikhlaskan harus ikhlas. Ketika kuambil jalan A dan ada kawan-kawan mengambil jalan B disaat yang sama, tak masalah. Nanti ketemu di persimpangan depan. Ada hal yang harus diperjuangkan, ada pula yang harus diikhlaskan. Yang namanya memilih, pasti akan beriringan dengan konsekuensi... 

Baru sama WRE kaya gini, yang sama teman-teman sehijrah ke jalan Allah, malah ga sanggup lagi... Aku kenapa? Apa karena hati kita telah tertaur saudaraku? :'( Aku masih ingin mengkaji ilmunya bersama kalian, banget. Ah..maaf aku melankolis gini.

Ok, ini jalan yang kupilih. Harus kuat, ishbiru washobiru warobithu... Kuulang lagi senandung ukhuwah ini..

Sahabat tibalah masanya, bersua pasti ada berpisah. Bila nanti kita jauh berpisah, jadikan rabithah pengikatnya, jadikan doa ekspresi rindu. Semoga kita bersua di Surga

*curhatan absurd pagi ini....
***
GANIZ, 24 April 2015
Vita Ayu Kusuma Dewi

Comments