Penghuni Terakhir Kunang- kunang

Bismillahirrahmaanirrahiim

"Satu hari tak bertemu hati rasa rindu..."

Tengah malam lewat enam menit, suara alunan dangdut Rhoma Irama masih terdengar dari luar Wisma Pelatih. Sepi, benar-benar sepi. Tak seperti malam kemarin, setelah api ekspresi masih semangat evaluasi sampai sekitar pukul 2 pagi. Itu saja belum bisa tidur sampai fajr, padahal jam 6 kegiatan.

Katanya Letto "rasa kehilangan hanya akan ada, jika kau pernah merasa memilikinya". Kemarin sampai tumpah ruah kaya dendeng di jemur, sekarang sudah sepi (banget). Biasanya jam 3 bangun antri mandi, besok pagi bebas mau memilih kamar mandi karena penghuninya tinggal beberapa orang yang notabene tiketnya masih keberangkatan 4 Mei.

Tadi sore sampai isya masih ramai, tapi satu persatu telah pulang. Ada yang besok kerja, ada yang harus masuk kuliah, ada-ada saja urusannya. Aku sih ga kaget karena kuns itu ga hanya mahasiswa.

Apalagi ya, lagu dangdut diluar sudah berganti menjadi "mendhem kangen". Hmmm..tambah kangen. *tuh kan baper

Hmm...1,5 tahun tak bertemu mereka (eh salah satu tahun ga ada kalau hitungannya dari FIM 16). Aku baru sadar ternyata anak FIM pondasinya kuat. Sholat malam dan dhuha jalan meski ada kegiatan, tilawah juga, al matsurat juga disempatkan, dan kagetnya kemarin itu waktu makan di Cibujunc, ada anak FIM yang tetap mempertahankan puasa daudnya meski posisi dalam kegiatan dan menjadi panitia.

Masih banyak hal yang mendasari kenapa aku terus pengen ikut serta di FIM. Singkatnya kalau minjem ucapannya Koordinator Regional FIM kece Bandung, "FIM membuatmu punya rumah di seluruh Indonesia, Sabang sampai Merauke, Miangas sampai pulau Rote. Ga hanya rumah sebagai materi, tapi juga sebagai tempat mere-charge diri".

Terima kasih kuns untuk kekeluargaan ini. Semoga Allah mempertemukan kita kembali :)
***
Wisma Pelatih, 4 Mei 2015
Vita Ayu Kusuma Dewi
posted from Bloggeroid

Comments