Bismillahirrahmaanirrahiim
Mulailah bertebaran pertanyaan
tanggal keberangkatan kapal Perintis di grup FB, milis Yahoo, grup Team Leader,
dan pastinya via sms. Panitia juga berharap kerjasamanya, lebih tepatnya
meminta tolong peserta agar dapat
mencari informasi keberangkatan di Pelabuhan masing-masing bagi yang belum ada
jadwal.
Bagaimana dengan Tim Surabaya?
Tim Surabaya ada Bu Titiek, dosen yang super sekali dan berperan paling banyak
di Tim kami. Pun juga rekan-rekan lain yang mencari info melalui telepon.
Tanggal 1 Juni 2015, Bu Titiek mendapatkan jadwal keberangkatan untuk rute
R.14. Keberangkatannya tanggal 12 Juni 2015. Mulailah ada yang mengundurkan
diri karena ada agenda yang tidak bisa ditinggalkan.
Perjalanan kami tidak hanya
sampai disitu saja. Digrup mulai ramai, kini dengan topik bukan lagi jadwal
keberangkatan, tapi hal-hal teknis, seperti siapa yang mendampingi, bagaimana
dengan uang makan dan transportasi, dll. Hingga tercetus dari salah seorang
peserta “ENJ bukan hanya KRI saja”,
mengingat acara pelepasan peserta di Kapal Komando KRI BAC-593 sudah
berlangsung tanggal 1 Juni 2015, sedangkan yang di kapal perintis masih
kebingungan dengan hal-hal teknis, bahkan ada yang belum mengetahui jadwal
keberangkatan.
Pemberangkatan KRI BAC-593
Aku mulai dapat membaca bahwa ekspektasi kita
ketinggian. Digrup akhirnya satu persatu menyampaikan ekspektasinya dan hampir
semuanya berbeda. Lalu mundur dan selesai? Tidak!
*
Semangat yang ditunjukkan oleh
Tim Semarang yang diwakili Kak Yoyon di grup TL menggunggah peserta dari pelabuhan
lainnya, termasuk Surabaya. Koordinasi Semarang sangat kompak bahkan sudah
menembus Pemda untuk bergotong-royong mengabdi di Pulau Karimunjawa. Program
mereka susun satu persatu bahkan masih disesuaikan dengan misi Nawacita 1 dan
3. Tim Semaranglah yang akhirnya menjadi penyemangat di grup dan keinginan
untuk mundur karena keraguan berkoordinasi sendiri dengan pihak yang akan
dituju, keberangkatan, dll, akhirnya sirna.
Inilah yang sebenarnya aku sukai
dalam kegiatan berbasis sosial. Aku belajar banyak dari mereka. Niat, ya niat
mereka sangat kuat dan dilandasi rasa tulus untuk mengabdi, bahkan tak peduli
jika mereka harus mengorbankan kepentingan diri, bahkan tak meminta balas budi.
Di grup TL aku mulai tergugah dan memperbaiki kembali niat. Kak Tara juga
menyampaikan, panitia dan peserta sama-sama relawan, serta Beliau menegaskan
“Kita relawan, bukan wisatawan, bukan bayaran. Atribut mestinya tidak
mengendurkan semangat kira pengabdian masyarakat. Kalau ada peserta yang kurang
semangat karena urusan atribut, mungkin kalian tidak cocok jadi relawan, saya
sarankan untuk mundur. Ketika kita punya tujuan mulia, jangan goyah hanya
karena urusan kecil dunia”. Thanks banget
Motivasinya Kak!
Setelah obrolan pelik malam itu,
yang aku lupa tanggal berapa, tak ada lagi bahasan mengenai atribut, dll. Semua
berkonsentrasi dengan keberangkatan Timnya, membuat program, mengatur ploting dan menyampaikannya kepada
panitia. Saling menyemangati satu Tim dengan yang lainnya, koordinasi dengan
panitia dan memang niat itu mempengaruhi segalanya. Ketika niat tertata baik,
jika ada masalah pasti akan berpikir bersih untuk solusinya, bukan saling
menyalahkan.
*
Tanggal 4 Juni 2015, rekan-rekan
yang domisili Surabaya mengadakan meet-up,
membicarakan hal-hal teknis dan pembagian SDM berdasarkan keahliannya. Sesuai
kesepakatan diskusi malam itu, Tim Surabaya akan fokus kepada 3 bidang dan
hanya rute R.15. 3 Bidang itu adalah Pengolahan Ikan di Pulau Masalembo,
Pendidikan di Pulau Karamaian, dan Kesehatan untuk Pulau Matasiri.
Meet up Tim Surabaya
Lalu masing-masing Pulau memiliki
Leader dan memusyawarahkan kembali
perkelompok. Hmmm..seneng deh lihat akur,
damai, dan jiwa relawan mereka itu lo…benar-benar rela. ^^
Teman-teman yang tidak bisa ikut
karena terkendala UAS pun tetap ikut andil, ada yang menyumbangkan buku, ide atau
peralatan-peralatan yang akan dibutuhkan ketika pengabdian.
Terima kasih kawan, meskipun
belum pernah bertatap muka, kalian memberikan pelajaran yang berharga untukku.
Ya, ingat pidato wisudawan ketika ramah tamah, dimanapun kita berpijak
disanalah tempat kita belajar dan mengajar. ^^
Wahai kunang-kunang teruslah berjuang, jadilah penerang
Wahai kunang-kunang tumpuan nurani, mari kita jaga
Negeri…..
(Jingle Forum Indonesia Muda)
***
Tempat berjuang, Awal Juni 2015
Vita Ayu Kusuma Dewi
Comments
Post a Comment
Komentar dimoderasi, yuk sambung silaturahim, saya akan langsung berkunjung balik ke sahabat semua ^^