Bismillahirrahmaanirrahiim
Tanggal 5 Juni 2015, Bu Titiek
mendapatkan info dari pihak pelayaran Pelabuhan Tanjung Perak, bahwa Kapal akan
sandar di Perak tanggal 10 Juni jika cuaca bagus dan kalau tidak bagus akan
merapat tanggal 12 Juni dan berangkat 14 Juni dengan biaya tiket Rp40000,- dengan
fasilitas hanya berupa barak dan kasur busa yang di sewakan. Kapal yang akan
kita gunakan adalah KM. Miami GT. 462.
Informasi ini menggambarkan bahwa wajib bawa matras dan sleeping bag, agar tidak menyewa kasur
dan bisa dipakai saat di Lokasi pendaratan juga. Selain itu Alhamdulillah biaya
transportasi dan makan akan ditanggung panitia, dan Alhamdulillah ada tanda
pengenal juga dari panitia. Malamnya di grup ramai membicarakan barang bawaan
standar dan kami saling sharing lagi. Terutama bagaimana mengantisipasi terkena
malaria dan kalau kita tenggelam atau tersesat.
Saat membicarakan malaria, banyak teman-teman yang membicarakan
pil kina. Ahhaa…pikiranku langsung
tertuju pada KKM. Yeah… KKM bro. Sugesti peserta KKM adalah pil
kina itu mencegah BAB.haha..
gara-gara persediaan air yang terbatas dan semua serba kondisi darurat maka
sugesti meminum pil kina itu tetap ada sampai sekarang. Inilah bukti sugesti
terkadang bisa menguasai pikiran dan yang bukan peruntukannya pun jadi.
Dulu waktu awal grup WA Tim Surabaya terbentuk juga ada share ilmu yang bermanfaat banget ketika berkegiatan di Laut. Salah
satunya penggunaan trashbag atau polybagyang gede itu diikat benang, serta sediakan selalu air minum didekat
kita agar tidak dehidrasi, dan pisau untuk menakut-nakuti jika ada ikan buas
atau hiu yang melintas. Itu salah satu survival di laut, terutama kalau kapal
tenggelam dan pelampung terbatas agar bisa mengambang diatas.
*
Koordinasi demi koordinasi terus dilakukan baik melalui grup WA,
internal Tim Surabaya, dengan kawan-kawan di grup TL, pun juga rombongan tiap pulau.
Kak Tara mengatakan tidak akan memberikan surat pengantar jika kita belum
memberikan rincian program yang akan kita lakukan di masing-masing pulau tujuan
kita. Intinya, proposal kegiatan kita diminta untuk segera di kirimkan ke
Panitia.
Kawan-kawan berencana melanjutkan meet up tanggal 7 Juni 2015 dengan target proposal jadi,
mengingat keberangkatan kapal adalah
tanggal 12 Juni 2015.
*
6 Juni 2015. Siang hari Mbak Adis PM bahwa beliau telah
mendapatkan kontak untuk Pulau Karamaian. Berdasarkan hasil meet up kemarin aku diturunkan di Pulau Karamaian karena
programku mengenai pendidikan. Mbak Adis memang kece, beliau mendapat kontak dari searching di Instagram. Lalu aku diberi kontak Kak Eko Sanjaya,
asli pulau Karamaian. Akhirnya aku juga coba-coba searching di IG dengan hastag
Kramean dan taaaraaa.. pemandangan
pulau tersebut langsung muncul. Hmmm…teknologi
kalau digunakan secara bijak dan benar akan sangat bermanfaat loh..
Langsung aku chat Kak
Eko dan beliau teryata domisili di Malang. Ternyata, dunia itu…. Lanjutlah pembicaraan
kita tentang rute dan beliau akan mencarikan kontak yang bisa ditemui nanti
ketika di pulau Karamaian. Alhamdulillah….
Hari berikutnya Kawan-kawan yang domisili di Surabaya dan di
dekatnya melakukan meet up lagi.
Agendanya membuat proposal. Termasuk yang grup Pulau Karamaian walaupun
berjauhan kita tetep deket dihati juga berkoordinasi via WA, jadi rapatnya
langsung dan online. Good job kawan, salut banget sama kalian yang mau merelakan
waktunya, Allah mboten sare rek. Lemah teles, Allah ingkang bales.
*
8 Juni 2015, Alhamdulillah hari ini bisa bertemu dengan atasan
sekaligus seniorku di Teknik Pengairan. Sejak kemarin belum sempat ijin
kegiatan karena beliau masih di Luar Pulau. Setelah seharian di Kantor dan
dirasa enak untuk ijin, akupun menjelaskan kegiatan yang ku ikuti dan ujung-ujungnya
meminta ijin ke Beliau untuk tidak masuk kantor selama 10 hari.
Alhamdulillah di bolehkan dengan catatan pekerjaan hidrologi
diusahakan selesai sebelum berangkat, jika memungkinkan nanti bisa email-emailan. Setelah ijin itu,
Bapaknya juga share pengalamannya
saat proyek yang mengharuskan naik kapal dengan kondisi ombak tinggi. Alhamdulillah
banget, beruntung karena banyak kawan
yang tidak boleh cuti dari kerjanya untuk mengikuti kegiatan ini. Terima kasih
ya Allah atas ridho-Mu.
Pun juga dengan Ibu, awalnya tidak mengijinkan, takut ada apa-apa,
apalagi salah satu rute adalah Masalembu. Lalu keesokan harinya Ibu telepon
lagi dan mengijinkan. Don’t be sad Mom,
every soul will taste death. Kalau Ibu menakutkan kematian, tenang, mau di
Laut, di darat, dalam aktivitas apapun, kita tak akan pernah bisa lari dari
kematian. Justru kematianlah salah satu motivasi untuk mengisi waktu dengan hal
yang baik dan terus menjadi manusia yang bermanfaat selama hidup ini.
*
10 Juni 2015, Alhamdulillah masih terus terhubung dengan grup ENJ
Tim Surabaya. Mulailah ke-geje-an di
mulai. Buat seru-seruan saja, Mbak Nurul tanya, ada yang punya UNO ga? Wah…mesti
ini buat rencana mengakrabkan diri. Beberapa teman seperti Mbak Muthia dari
Jakarta, Mbak Arifa dari Malang, Mas Beqi dan Mbak Nurul juga sudah otw ke Surabaya.
Jujur, sejujur-jujurnya, satu rasa, satu hati itu mudah
berkoordinasi yah. Maksudnya kita
belum pernah ketemu sama sekali, lalu merencakan kebaikan dan akan
melaksanakannya di Daerah yang belum pernah kita singgahi, ketemu baru mau H-1
keberangkatan, tapi masih solid aja di
grup. Terima kasih ya Allah telah menyatukan kami dalam wadah yang baik, Insya
Allah.
Siangnya Kak Tara, panitia ENJ Pusat telepon, menanyakan kondisi
persiapan dan keberangkatan serta alamat untuk mengirim atribut serta uang
makan dan transportasi. Alhamdulillah. Thanks ya kak kerjasamanya... Keberangkatan Tim Surabayapun mundur
satu hari mengingat cuaca tidak bersahabat dan kapal akan berangkat tanggal 13,
itupun jika tanggal 13 cuaca sudah baik.
Lalu masih seperti biasa digrup banyak sharing serta koordinasi
kedatangan yang Alhamdulillah lagi, teman-teman di Surabaya membantu menjemput
dan memberikan informasi-informasi penginapan, seperti Ibu Titiek, Kak Dedhy. Kebayang ga sih kebaikan mereka, kita baru
pertama dipertemukan di kegiatan ini loh?? Thanks a lot guys, you’re really amazing people :’)
Kak Popy, ENJ Kendari share kalau di Kendari diundur karena cuaca kurang
bersahabat. Semoga Allah melindungi kami, dan meridhoi rencana-rencana yang
insya Allah dalam rangka kebaikan ini. Aamiin…
Satu hal yang kutekankan dalam hati, Every soul will taste death…. Semua sudah di atur oleh Allah,
jangan takut berbuat kebaikan, yang terpenting kita mengantisipasi,
mempersiapkan, dan selalu memohon yang terbaik pada-Nya. Kita berangkat bukan
tanpa persiapan, bukan tangan kosong tanpa ilmu, kalaupun terjadi sesuatu
diluar dugaan, insya Allah itu yang terbaik
untuk kita. Selalu berdoa dan memohon ampun kepada-Nya.
***
Green Lawu Residence, 10 Juni 2015
Vita Ayu Kusuma Dewi
Comments
Post a Comment
Komentar dimoderasi, yuk sambung silaturahim, saya akan langsung berkunjung balik ke sahabat semua ^^