Bismillahirrahmaanirrahiim
Masih terikat dengan kegiatan ENJ 2015. Melanjutkan kisah
sebelumnya, Tim Surabaya akan menggunakan kapal perintis dari Pelabuhan Tanjung
Perak dengan R.15 yaitu Surabaya - Masalembo - Karamian - Matasiri - Maradapan
- Marabatuan - Batulicin - Kotabaru - Batulicin - Marabatuan - Maradapan -
Matasiri - Karamian - Masalembo - Surabaya.
Rencananya Tim Surabaya hanya akan menyentuh sampai Pulau Matasiri
karena kurangnya SDM dan terbatasnya waktu beraktivitas dikarenakan
menyesuaikan jadwal kapal. Kami akan singgah di pulau sesuai plot yang disesuaikan dengan input rencana program yang akan
dilakukan peserta ketika awal mendaftar ENJ. Kemudian kapal akan terus berlayar
menuju Pulau Maradapan-Marabatuan - Batulicin – Kotabaru. Pada tanggal 19 Juni
2015 Kapal akan berputar balik ke arah Surabaya dan menjemput kami pulang.
Tim Surabaya yang akan berangkat insya Allah 41 orang (jika esok
hari tak ada yang menyusul) dari 98 peserta yang dinyatakan lolos ENJ 2015
keberangkatan Surabaya. Fokus kegiatan yang akan diusung dalam ekspedisi Tim
Surabaya ini adalah Perikanan dan Kelautan, Pendidikan dan Kesehatan yang
terbagi dalam 3 pulau.
Pulau Masalembu difokuskan untuk bidang perikanan dan kelautan
dengan kegiatan seperti pelatihan pengolahan ikan, kampanye konservasi hutan
mangrove, penyuluhan kewirausahaan dan koperasi, dll. Pulau Karamian akan
difokuskan pada pendidikan dengan kegiatan ENJ Mengajar, Rumah Pintar, Wawasan
Kebangsaan, dll. Fokus bidang kesehatan adalah Pulau Matasiri dengan kegiatan
penyuluhan PHBS, pelatihan P3K, penyuluhan diabetes dan asam urat, cek gula
darah dan asam urat,dll.
*
Sekarang aku review dulu
pulau-pulau yang akan kami lewati dan 1 pulau yang akan aku singgahi dalam
ekspedisi Tim Surabaya tanggal 14-23 Juni 2015, insya Allah.
Tanjung Perak
– Pulau Kalianget
Perjalanan Tanjung Perak ke Pulau
Kalianget berjarak 94 mil dengan lama sandar 72 jam dengan keberangkatan 14
Juni 2015 dan sampai di Kalianget pada hari itu juga. Kalianget merupakan salah
satu kecamatan di Kabupaten Sumenep. Kecamatan Kalianget memiliki 7 Desa.
Menurut referensi, Kalianget pada jaman dahulu merupakan eks-kota yang dibangun
oleh Pemerintah Hindia-Belanda sebagai pusat Industri garam.
Pulau Kalianget – Pulau Masalembu
Jarak Pulau
Kalianget ke Pulau Masalembu adalah 113 mil dengan lama sandar 6 jam.
Keberangkatannya tanggal 14 juni 2015 dan sampai di Pulau Masalembo 15 Juni
2015. Pulau Masalembumerupakan pulau yang masih termasuk dalam wilayah Jawa
Timur. Kecamatan Masalembu mempunyai luas total wilayah 40,85 Km2
(1,95 % dari luas Kabupaten Sumenep). Jumlah Desa di Kecamatan Masalembu
sebanyak 4 desa antara lain Masalima, Suka jeruk, Masakambing, dan Karamian.
Jumlah pulau sebanyak 4 buah dengan komposisi 3 pulau berpenghuni antara lain
Masalembu, Masakambing dan Karamian. Sedangkan 1 pulau lainnya tidak
berpenghuni yaitu pulau Kambing. Luas pulau yang tidak berpenghuni 0,034 Km 2
(0,09% dari luas kecamatan Masalembu).
Mereka sedang memetakan segitiga masalembo, dan kami akan melewatinya
Pulau
Masalembo – Pulau Karamian
Perjalanan yang dimulai tanggal 15
Juni 2015 hingga 16 Juni 2015 ini berjarak 40 mil dengan lama sandar 6 jam. Pulau Karamian adalah pulau tempatku singgah
selama 5 hari sambil menunggu Kapal kembali pulang tanggal 22 Juni 2015. Pulau Karamian
merupakan pulau paling utara dari Provinsi Jawa Timur. Menurut cerita Kak Eko, di
Pulau ini agamanya 100% Islam, ada beberapa Sekolah tingkat SD, 1 MTs dan tidak
ada sama sekali SMA. Kondisi masyarakatnya mayoritas nelayan, dan bahasa yang
digunakan adalah Bugis serta minoritas Madura.
Pulau Karamian
– Pulau Matasiri
Perjalanan selanjutnya berjarak
72 mil dengan estmasi kedatangan 16 Juni 2015 dan lama sandar 6 jam. Matasiri merupakan
salah satu pulau di Kecamatan Pulau Sembilan, Kota Baru, Kalimantan Selatan. Pulau
Matasiri terdiri dari 2 desa, desa Teluk Sungai dan Labuan Barat. Indonesia itu
kaya akan cerita rakyat, termasuk pulau ini. Pulau Matasiri ini memiliki mitos
yang kuat mengenai Puteri Matasiri dan Ayahnya. Namun setelah dilakukan
penelitian ternyata memang secara ilmiah dapat dijawab.
Pantangan ketika melewati perairan Matasiri adalah tidur pukul
08.00-12.00 (waktu dimana nyamuk berkeliaran), berkata yang tak bermanfaat dan
bersikap sombong. Poin pertama pantangan tersebut adalah dilarang tidur pukul
08.00-12.00, pernyataan ini merujuk pada nyamuk penyebab malaria akan
berkeliaran pada jam ini, maka dilarang tidur sebab Pulau Matasiri dikatakan
sebagai salah satu wilayah Endemik Malaria trofika. Kalau poin kedua dan
ketiga, memang harusnya kita tidak besifat sombong dan berkata yang tidak
bermanfaat dimanapun kita berada.
*
Indonesia punya laut yang luas, dan kata sebuah lagu “nenek moyangku seorang pelaut”. Rasanya
ingin keliling Indonesia ke pulau-pulau yang jarang dijamah dan eksotik. Sayang
sekali memang dari segi transportasi sedikit susah menjangkau, kalaupun mudah
kadang mahal. Itulah sebabnya kadang masyarakat Indonesia lebih memilih liburan
ke luar negeri karena tiket lebih murah. Padahal Indonesia itu indah banget. #kodekeras
#curcol# Waktu dulu
pertama kali ke Wakatobi berasa nyesel,
kenapa baru tahu kalau ada banyak Surga dunia di Indonesia. Keren abis… beneran deh! Bahkan dunia luar sudah banyak yang
mengenal dan turis malah seneng liburan di Indonesia. Contohnya
Wakatobi, yang berada di Pusat Segitiga Karang Dunia. Bayanging, Pusat Segitiga Karang Dunia bro…sist…. Wakatobi
memiliki 750 jenis terumbu karang terbanyak dari 850 total jenis terumbu karang
di Dunia.
Sebagai Indonesia, kita harus menyampaikan ini ke khalayak. Jangan sampai
kekayaan Indonesia ini akan dimanfaatkan oleh orang asing yang tidak
bertanggungjawab. Walaupun salah satu
kendala adalah transportasi, semoga tetap banyak masyarakat Indonesia yang
mengunjungi…
Esok hari, insya Allah, kapal perintis akan membawa kami ke
pulau-pulau tersebut. Semoga perjalanan ini barakah dan bermanfaat, serta
selalu dalam lindungan Allah.
***
[GLR] disempunakan di Pelabuhan Tanjung Perak, 13 Juni 2015
Vita Ayu Kusuma Dewi
assalamualaikum kak, nama saya Aldo. saya ingin bertanya sebenernya ENJ ini butuh waktu berapa lama ya mbak. soalnya kan saya juga lagi kuliah jadi harus menyesuaikan jadwal. sedangkan di web ENJ sendiri nggak dijelasin secara jelas rentang waktunya. Saya ingin ikut ENJ 2016. terima kasih kak.
ReplyDeleteWa'alaykumsalam. Untuk waktu menyesuaikan dari kementerian kak, kalau kami dulu sempat mengalami mundur berangkat karena kapal tidak berlayar saat cuaca butuk. Karena perintis menyesuaikan jadwal kapal, jadi saya sarankan silahkan mendaftar jika diterima akan ada grup koordinasi.
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeletetergantung keberangkatan masing-masing kapal perintis kak, karena mengikuti kpal yang berlayar kalau kami dulu satu mingguan tapi hampir 2 minggu karena cuaca tidak memungkinkan berlayar akhirnya ditunda dan meunggu di penginapan dekat pelabuhan. Kalau KRI 1 bulan
ReplyDeleteSelamat mba ekspedisi ENJ nya. saya lagi cari2 info dan membaca pengalaman2 ENJ.
ReplyDeletemampir juga ya ke blog saya : penikmatnafas.blogspot.co.id
oke kak :)
ReplyDelete