Inspirasi Ibu Kucing

Bismillahirrahmaanirrahiim
Disela makan pagi sambil menghadap laptop, tiba-tiba hp bergetar pemberitahuan chat dari salah satu grup. Biasa, jarkoman ukhuwah. Entah apa yang terjadi, saya langsung menitikan air mata, tidak langsung habis bahkan saat mengetik tulisan ini. :'( Miss you so bad mommy, daddy.

Ponorogo, 1 September 2015





Mungkin kisah ini bisa jadi renungan


Seekor ibu kucing yang tertabrak, kepalanya retak kakinya pun patah, tapi ia masih berusaha mendatangi anaknya yang sedang menunggunya pulang membawa sedikit makanan, ia berjalan jauh dengan keadaan sekarat terseok2 sambil mengingat anak2nya, ketika sampai lalu ia pun terkapar tak berdaya sedang anak2nya yang masih kecil & belum mengerti mendekati ibunya lalu menyusu kepada induknya yg sudah tak bernyawa..

Untukmu, Duhai bunga yang tak pernah layu..
Untukmu yang telah mengusap air mataku..
Untukmu yang telah membasuh kotoranku..
Yang telah menyuapkan makan dan minum dengan tanganmu ke mulutku..
Untukmu yang menjadikan haribaan sebagai ketenangan bagiku..
Betapa letihnya engkau ibu…

Ya Umma..

Wahai ibu…

Pintu mana lagi yg bisa terbuka untukku jika seandainya pintumu telah tertutup ?

Wahai ibu..

Siapa pula yang dapat mendekatkan dirinya kepadaku jika seandainya selain engkau..

Wahai ibu..

Siapa pula yang akan menyayangiku jika seandainya engkau telah murka kepadaku?

Jika engkau kehilangan ibumu..
kehilangan ayahmu..

Bisakah engkau mendapatkan gantinya?

Kemanakah engkau mencari gantinya?

Perjuangan seorang ibu terhadap anaknya.. tak akan pernah terbayarkan..

diteruskan dari:
@alinalaina

posted from Bloggeroid

Comments