Bismillahirrahmaanirrahiim
11 Juli 2015, berasa kehilangan orang-orang terdekat, ditengah terik menuju lokasi naik motor sendiri, sampai di Parkiran, peserta lain diantar mobil, ditemani keluarga. Aku hanya ditemani goodie bag yang berisi peralatan dan sandal. Duduk mencoba cari kenalan, foto-foto sama peserta lain sambil menunggu acara dimulai. Tapi tetap saja ada rasa 'kok aku sendiri' apalagi kalau peserta lain diarahin keluarganya nanti dipanggung gini..gini..gini..rasanya..
Foto kaki saja..lelah sudah meminta...Hanya Allah yang Maha mengerti hati yang perlu diseka
Puncaknya adalah saat akan tampil aku meminta tolong salah satu penonton buat mendokumentasikan saat lomba berjalan dan mereka bilang "saya masih motoin itu mbak". Ah..jleb..ya sudah akhirnya pasrah satu-satunya lomba tanpa dokumentasi pribadi. Sudah berharap panitia mengupload ternyata tidak, bahkan sampai penyerahan hadiah tidak ada yang mendokumentasikan pakai kamera yang kubawa.
Usai acara peserta lain foto-foto dan aku segera bergegas keparkiran bawa tentengan yang alhamdulillah atas ijin Allah masih diberi nikmat rezeki, aku menuju photo studio untuk menyenangkan hati ada yang mendokumentasi.
Dari situ aku sadar, tiada lagi tempat berharap dan bersandar kecuali kepada Allah, yang Maha mengerti dan memahami apa yang kita rasakan, yang masih memberikan kita kesempatan dengan beragam ampunan dan kenikmatan.
Berharap pada manusia bisa berujung kecewa, tapi berharap hanya kepada-Nya tidak akan pernah berujung luka diakhirnya. Dan hari itu Allah memberikan perantara Adikku, Mita dan keluarga besar yang mau mengirimkan baju-baju dari rumah, mbak Niken yang minjemin motor, mbak Linda yang mau bantu MU stylish dan doa roomate Mbak Onet. Allah memberikan perantara dengan beragam cara meski tak bisa menemani disepanjang acara.
***
Puri Fikriyyah, 13 Desember 2015
Vita Ayu Kusuma Dewi
Comments
Post a Comment
Komentar dimoderasi, yuk sambung silaturahim, saya akan langsung berkunjung balik ke sahabat semua ^^