Bismillahirrahmaanirrahiim
Langit menangis bersama
deru ombak yang semakin terasa…..
Meski jarum jam
terus menuju ke angka enam, matahari masih enggan untuk muncul. Hujan sejak
dini hari tadi juga tidak henti-hentinya menyapa. Suara ombak didepan kamar
semakin terasa dekat. Air kembali pasang, aku keluar sejenak menikmati Laut
lepas didepan mata. Kapan lagi tinggal langsung ditepi Pantai. Ketika di
Malang, ingin menikmati Pantai harus menempuh perjalanan hingga 3 jam kearah
selatan, dan disini tanpa ragu, bangunan-bangunan rumah dibangun tepat ditepi
Pantai. Buka pintu diwaktu pagi langsung mendapat sambutan meriah dari ombak
yang saling berkejaran.
Rumah, laut dan hujan...
Hujan mengingatkanku pada sebuah karya,
berusaha membohongi hati yang ingin dimengerti…..
Dingin mulai
terasa, sepertinya hari ini akan dipenuhi hujan. Agenda seharusnya dimulai
setengah 7 pagi untuk sarapan. Jarak kamar yang jauh dari ruang makan dan Aula
membuat kami, peserta Indonesia Youth
Forum 2014 putri harus dijemput memakai mobil. Kondisi hujan yang lebat
sangat tidak memungkinkan untuk berjalan kaki.
Menunggu jemputan...
Anjungan penuh cinta, semilir angin
membahana…..
Pantai Patuno,
pantai yang indah dengan laut lepas dan air yang sangat jernih. Disisi Pantai
ini dibangun Patuno Resort yang membuat semua mata memandang bebas. Anjungan
yang dibangun didepan Restoranpun menjadi salah satu obyek yang dapat dijadikan
tempat berfoto. Sayangnya, kamera yang telah kupersiapkan ternyata tidak
berfungsi maksimal karena baterainya tidak terisi penuh meski sudah di charger semalam.
Anjungan Patuno Resort
Hari kedua di
Wangi-Wangi, sebuah hari yang akan dipenuhi dengan jadwal padat Master Class, Meet the Leader, Met the
CEO, Ministerial Session dan agenda
malam bersama Pemerintah Daerah Kabupaten Wakatobi.
Master
Class yang
pertama diisi oleh Kak Esther K. Sianipar. Kakak yang menghabiskan 19 tahun overseas ini merupakan Community Affairs
Manager di Microsoft Indonesia. Kak Esther menggantikan pembicara yang
seharusnya Kak Clair Deevy, seorang Microsoft’s Community Affairs and Citizenship programs di Asia.
Kak Esther
memperkenalkan Microsoft Indonesia, tentang
tujuan, program-program yang dilakukan dan juga sharing dengan peserta tentang bagaimana memiliki software microsoft secara gratis.
Salah satu
program Microsoft adalah Microsoft
Youthspark. Youthspark merupakan
program pelatihan bertahap berbasis teknologi bagi siswa agar siswa tersebut
mandiri dan mereka didorong untuk membuat ide-ide yang nantinya akan dilombakan
serta direalisasikan. Jargon yang diusung Youthspark
ini adalah “Empower youth to change their
world”.
Selain itu
dibidang edukasi dan mahasiswa sebenarnya Microsoft memberikan fasilitas
seperti software gratis untuk
mengembangkan potensi. Pada sesi ini antusias peserta sangat tinggi, mereka
berebut untuk bertanya. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang Microsoft dapat
di akses di www.microsoft.com.
Berbagi itu indah ,langkah kecil
menginspirasi dan memberi arti…..
Master
Class
yang kedua diisi dari Coca Cola
Foundation Indonesia. Pihak CCFI
diwakili oleh Ibu Titie Sadarini.
Beliau merupakan Corporate Affairs
Director CCFI. Beliau menjelaskan salah satu program yang dilakukan CCFI
yang dinamakan Perpuseru. Perpuseru merupakan program yang bertujuan menjadikan
perpustakaan sebagai pusat belajar berbasis informasi dan teknologi.
Kegiatan
Perpuseru ini memiliki sasaran pemuda, perempuan, dan masyarakat wirausahaan.
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan adalah bekerjasama dengan perpustakaan, dimana
diperpustakaan tersebut tidak hanya tersedia buku-buku namun ditunjang oleh
teknologi.
CCFI memberikan
bantuan berupa komputer atau laptop agar masyarakat juga tidak tertinggal serta
memberikan skill melalui pelatihan
untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Sudah banyak alumni peserta
pelatihan Perpuseru yang akhirnya dapat bekerja dan mengembangkan usahanya
setelah mengikuti program Perpuseru. CCFI berhasil menggandeng 34 perpustakaan
di Indonesia untuk berkolaborasi memajukan
di Indonesia melalui sumber daya manusianya. Selain itu, Perpuseru merupakan
salah satu solusi untuk anak-anak yang putus sekolah.
Teknologi memang
merupakan dua mata pedang yang dapat bermanfaat sekaligus menjerumuskan. Oleh
karena itu dalam program Perpuseru memanfaatkan analisa kebutuhan obyek untuk
menghindari dampak negative teknologi. Misalnya mereka, peternak ayam yang
ingin mengetahui info beternak di internet maka di Perpuseru, dia akan dituntun
dan diarahkan untuk mencari yang dia butuhkan.
Dari pemaparan
CCFI, aku lebih bersemangat mewujudkan “Rumah Cerdas Mentari” yang telah
kurancang untuk Desa tercinta.
Menjadi pemuda yang tidak apatis, peduli
sesama, peduli bangsa…..
Sesi selanjutnya
adalah Ministerial Session yang diisi
oleh Bapak Esa Sukmajaya dari Kementerian Pemuda dan Olahraga. Disini kami
dibagi menjadi beberapa grup berdasarkan wilayah untuk membahasa masalah. Untuk
wilayah Jawa Timur, Bali, NTT dan NTB ditunjuk sebagai pintu gerbang pariwisata
nasional. Berbeda dengan daerah Kalimantan yang merupakan lumbung pangan
nasional. Disinilah kami para pemuda diajak berpikir tentang isu kepemudaan
yang berkembang di lingkungan dan di Dunia.
Sesi yang
bertema "Pembangunan Kepemudaan Dulu, Kini dan Nanti" tersebut menyepakati dari
hasil voting bahwa isu kepemudaan yang paling banyak adalah
tentang pendidikan. Hal ini sesuai pula dengan hasil survey Dunia.
Para pemuda
memiliki peran yang signifikan untuk
daerah dan lingkungannya. Seorang pemuda diharapkan memiliki power, ide-ide kreatif untuk terjun ke
masyarakat serta memiliki kapasitas yang lebih untuk dirinya.
Sesi selanjutnya
adalah Meet the CEO. Pematerinya
adalah Bapak Jend. Tni (Purn.) Luhut B.
Pandjaitan dengan materi yang disampaikan Building
Partnership for a Sustainable Youth Movement. Dalam
sesi ini beliau menyampaikan peran penting pemuda dalam perjalanan Bangsa
dilanjutkan dengan kerjasama antar jaringan demi keberlanjutan menuju Indonesia
emas.
Kesimpulan yang dapat diambil dari pemaparan Bapak Luhut adalah
pentingnya sikap dalam membangun “partnership”
demi gerakan pemuda yang berkelanjutan. Upaya-upaya yang dapat dilakulan (1)
Mengembangkan kapasitas diri: tanggap, tanggon, trengginas (2) Mampu bekerja
dalam tim (3) Tidak berpikir secara
konvensional (4) Berani bermimpi untuk sesuatu yang konstruktif (5) Berani meyakinkan dan mengajak orang lain
untuk bersama sama mewujudkan impian tersebut (6) Membangun jaringan demi
mendapatkan “the right man in the right
place” tanpa melihat latar belakang yang tidak relevan dengan tujuan.
Tidak perlu banyak politisi, lakukan aksi membangun Negeri…..
Meet the leader, Ir.
Hugua sebagai Bupati Wakatobi memberikan materi untuk peserta IYF 2014. Disesi
ini aku benar-benar terpukau dengan cara membangun wilayah Wakatobi. Ini
penjelasan yang membuat aku lebih tahu akan Wakatobi. Apalagi aku baru tahu
kemarin kalau Wakatobi adalah singkatan dari Pulau-pulau besar di Kepualauan
Wakatobi. Wangi- Wangi, Kaledupa, Tomia dan Binongko. Selama ini aku hanya tahu
keindahan Wakatobi yang diucapkan orang. Alhamdulillah hari ini bisa bertemu
langsung dengan pemimpin di Kepulauan Wakatobi.
Ir.Hugua inspiratif sekali menurutku. Beliau menyampaikan materinya
dengan renyah dan mudah dimengerti. Cerita perjalanannya membangun Wakatobi
sejak awal dilantik membuat terharu namun dibungkus dengan penyampaian yang
menyenangkan. Setelah dilantik beliau bersama sopirnya berjalan menuju suatu
lahan dan meletakkan batu pertama untuk membangun Bandara. Bukan hanya impian
semata namun Beliau melanjutkan impiannya dengan aksi-aksi nyata untuk
benar-benar membangun lapangan terbang meski diawali dengan ditertawakan.
Usaha yang tak pernah berhenti dilakukan bersinergi dengan pembangunan
moral masyarakat wakatobi. Bapak Hugua memaparkan local authority is the key actor of coral reef ecosystem sustainability dengan studi kasus
Kepulauan Wakatobi.
Malamnya bersama Pemerintah Kabupaten Wakatobi dinner bersama, menari dan menyanyi bersama dan pastinya saling menebar cerita. Asyik..lebih banyak mengenal tentang Wakatobi. Banyak tarian Wakatobi disajikan.
Terima kasih untuk ilmunya hari ini, semakin cinta dengan Indonesia.
Ternyata banyak hal yang belum ku mengerti dari Negaraku sendiri. Semoga bisa
merambah ilmu di Pulau-pulau Indonesia yang lain. Semangat untuk agenda esok
yang lebih baik dari hari ini. Sebelum tidur main ke Pantai dahulu.
Kami ke Pantai setiap saat karena tepat didepan kamar itu laut.hehe..Belakang kita itu laut loh..
Hai neptunus selamat beristirahat…. ^^
***
Diketik ulang
dari diary selama berada di Wakatobi,
Tertanggal di
diary : Patuno Resort, Wakatobi, 22 Mei 2014
Vita Ayu Kusuma
Dewi
Dari sekian panjang, aku lebih melirik pada paragraf pertama: suara ombak depan kamar. Mengingatkanku tentang kontrakan mbak pertama-keduaku yang dulu kuliah di Bengkulu, dan "ngontrak" di bibir pantai panjang.
ReplyDeletehehe ini emang pas cuma 10 meteran dari laut kak.hehe Asyik itu kontrakannya bisa ke laut tiap hari.hehe
ReplyDeleteHaaa....Bengkulu sering gempa loh... sampai rumah kakak rasa gempanya--sering. Padahal 5 jam kendaraan.
ReplyDeleteSumatera kebanyakan rawan gempa kak, solanya ada lempengan itu kan ya [kalau ga salah], tapi meskipun sering gempa keindahannya akan tetep luar biasa ^^
ReplyDeleteKonon, di Bengkulu ada gunung yang aktif di dalam laut. Setiap tahun pulang Enggano datarannya semakin berkurang sebab "pergerakan" gunung tadi.
ReplyDeletePasti....panjang keindahannya, serupa namanya "Pantai Panjang".
mau dong di guide in kalau ke Bengkulu.hehe
ReplyDeleteHaaa...
ReplyDeletesiap bayar muahaal saja.. :p
yah kok gitu..gratis lah pak :D
ReplyDeleteHaaa...doakan saja buanyak "rupiah" ne, biar bisa fasilitasi teman2 yang main
ReplyDeleteaamiin ya Allah kak wahyu banyak rejekinya :) padahal dari nulis kak wahyu udah dapat banyak loh :D
ReplyDeleteAamiin, semoga...
ReplyDelete---padahal pengalaman sendiri pernah pula, menulis kadang keberuntungan.
MERINTIS: #Pengusaha_Amatir
bismillah aja semoga barakah rejekinya dan terus dilancarkan rejekinya oleh Allah kak :)
ReplyDelete