Realisasi Mimpi 2015

Bismillahirrahmaanirrahiim
Alhamdulillah. Waktu berjalan begitu cepat atau akunya yang berjalan lambat? Tiba-tiba sudah pergantian tahun masehi saja. 2015 ke 2016. Alhamdulillah sampai detik ini kesempatan dan anugerah terbesar adalah masih diberikan nikmat islam, iman, kesehatan, kesempatan dan masih banyak kenikmatan dari Allah yang diberikan.

Suatu kesempatan berharga pula beberapa hari ini dapat bersua dengan keluarga di rumah, dan hari ini harus segera kembali ke rantauan untuk mengejar kembali mimpi.

2015 adalah masa transisi yang luar biasa. Banyak nikmat Allah yang tak terduga, melebihi apa yang aku harapkan. 2015 memang sudah kuniatkan untuk stop sejenak kegiatan luar kampus dan fokus untuk segera lulus. Walaupun sebenarnya ada mimpi besar untuk kembali menengok Kumamon :')

Pada buku schedule sudah ku remark beberapa hal, lulus, wisuda, lanjut study dan nikah. Diantara semua itu ada satu hal yang tidak terealisasi, nikah. Terlalu dini menggapai itu, dan mungkin bagi aku siap, tapi menurut Allah, belum.

Ku awali Januari 2015 dengan mengejar dosenku agar segera ACC, sebab rencana sidang skripsi adalah Januari. Namun karena belum ACC, maka kuasa Allah Februari tanggal 4 aku bisa sidang skripsi. Alhamdulillah keinginan untuk lulus 3,5 tahun terealisasi. 

Februari, nikmat datang bertubi-tubi. Mulai SKL keluar 20 Februari 2015, jadwal wisuda maret dan revisi yang dimudahkan jalannya oleh Allah. Tapi memang sampai bulan ini masih ingin fokus menyelesaikan, jadi belum ada aktivitas luar kampus yang biasanya ku lakukan. Ada, namun hanya sebatas organisasi, bukan seperti seminar, camp atau kegiatan kepemudaan yang lainnya. 

Maret, anugerah terbesar adalah wisuda. Pada bulan ini kufokuskan untuk tes-tes persiapan lanjut study, tes TPA, TOEFL dan persiapan-persiapan lainnya. Alhamdulillah masih diberi kesempatan berbagi pengalaman di beberapa kegiatan.

April, bulan penuh kegiatan outdoor. Hampir dua minggu penuh bersama kawan-kawan WRE menelusuri Ibu Kota dan kawanannya untuk menimba ilmu dan memperdalam kesiapan terjun ke dunia kerja. Momen terakhir bersama kawan di WRE yang begitu mengharukan dan memberikan banyak kesan. Sepulang acara itu pula aku langsung kembali ke Jakarta untuk mengupgrade diri ke keluarga Forum Indonesia Muda selama beberapa hari sampai awal Mei. Sungguh bulan penuh dengan bahan bakar semangat.


Mei, tepat setelah pulang dari FIM, tanpa pulang ke Rumah terlebih dahulu, aku langsung menuju tempat kerja pertamaku. Konsultan, tempat pertama untuk mengamalkan ilmu teknikku. Masih lelah memang tapi aku sudah bertekad untuk tidak menyia-nyiakan kesempatan lagi, meskipun sangat besar harapan untuk bisa S2. Disini aku dipertemukan dengan orang-orang luar biasa. Namun, ada satu hal mengganjal, aku tak sebebas dulu merencanakan kegiatan di luar, sebab ada tanggung jawab baru.

Juni, disela aktivitas pekerjaan, aku ijin hampir setengah bulan untuk mengikuti Ekspedisi Nusantara Jaya 2015, bersua dan menyapa saudara di Pulau-pulau terpencil, dan aku berkesempatan untuk mengunjungi Segitiga bermuda Indonesia, Masalembu. Lengkap sudah perjalanan segitiga dunia setelah tahun 2014 diberi kesempatan untuk tinggal di Wakatobi selama seminggu, yang merupakan pusat segitiga karang dunia. Kesempatan ekspedisi ini aku ambil karena sudah sangat rindu berkegiatan disela pekerjaan. Akhirnya tahun 2015 ramadhan di luar pulau jawa, menyusul 2014 yang ramadhan di Negeri Sakura.


Juli, masih setia dengan pekerjaan. Banyak keinginan untuk bergabung kegiatan outdoor dan pengabdian, namun apa daya pekerjaan tetap menjadi yang utama. Akhirnya pada bulan ini masih berkutat di Ponorogo namun mencoba mengupgrade diri dengan mengikuti beberapa event, alhamdulillah atas ijin Allah, bisa menyumbangkan satu piala disela kejenuhan berkutat dengan hidrologi. Pada masa Juli inilah penantian menerima beasiswa sangat diuji. Dilain sisi ingin lanjut kuliah tapi jika bukan beasiswa rasanya harus puasa dulu.

Agustus, kesempatan besar untuk menerima amanah beraktivitas outdoor sembari menyelesaikan tugas kantor. Ah...rasanya ini adalah hal baru yang akhirnya membuat betah di Kantor dan tidak ingin pergi. Menyusuri hulu-hilir Bogowonto kulakukan sampai awal September. Bulan agustus pula Allah berikanku kesempatan menjalin relasi untuk  mengikuti bebeberapa presentasi terkait pekerjaan pengairan.

September, disela asyiknya menyusuri Bogowonto, kabar besar dan nikmat Allah datang lagi. Allahu akbar.. Penantian untuk study lanjut dengan beasiswa diijabahi Allah. Alhamdulillah....disisi lain hal terberat adalah meninggalkan pekerjaan yang mulai membuatku betah untuk tinggal sebab ada kegiatan lapang. Namun akhirnya ku memilih untuk mengambil kesempatan study lagi. Meski bukan di Luar Negeri aku sangat bersyukur, karena Allah satu persatu mewujudkan mimpiku.  Segera setelah pulang dari Jogja aku resign dan langsung hijrah ke Bogor, tanpa menengok rumah.huhu.. awal dan akhir dari kerja yang sama.

Oktober-November-Desember, kunikmati dan jalani hari-hari sebagai mahasiswa lagi. Bulan-bulan yang harus berjuang menyamakan ritme dan suhu. 4 bulan kerja ternyata sudah mempengaruhi fokus dan idealisme seorang mahasiswa. 3 bulan inilah aku mengeksplore diri dengan berbagai macam kegiatan yang ada di sekitar Jabodetabek. Kemudian banyak mengambil kesempatan mendatangi forum-forum untuk kembali mencari semangat di area Kampus. 

Aku sangat menikmati dan mensyukuri apa yang kujalani, meski mimpi S2 di Luar Negeri belum terealisasi, nikah di bulan Mei masih berupa mimpi, tapi aku yakin akan ada waktunya, akan ada saatnya. Suatu saat nanti aku yakin akan diberi kesempatan study di Negeri orang dan akan dipertemukan dengan seseorang untuk serius membina rumah tangga di jalan-Nya. 

Aku sangat bersyukur atas segala nikmat dan apapun yang diberikan Allah kepadaku saat ini. Allah telah memberikan lebih pada tahun ini, hal-hal tak terduga sebagai pengganti impianku yang belum bisa diridhoi. 

Untuk target amal yaumi, alhamdulillah Allah masih memberikanku jalan untuk selalu mengupgrade diri. Diberikan kesempatan untuk bergabung kesebuah lingkaran yang saling mengingatkan untuk tetap menyeimbangkan kehidupan. Antara mencari mimpi dunia dan mempersiapkan bekal ke alam selanjutnya.

Terima kasih ya Allah atas segala nikmat-Mu ditahun kemarin. Semoga 2016 dapat merealisasikan mimpi-mimpi yang tertunda. Aamiin..

Jadi..maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? 

Untuk mimpi menggenapkan separuh agama, aku yakin Allah tak akan ingkar janji. Pasti akan ada, aku yakin akan janji-Nya, bahwa setiap manusia diciptakan berpasang-pasangan, dan aku yakin wanita yang baik untuk lelaki yang baik. Maka alangkah indahnya jika sekarang aku fokus menata diri untuk baik dan patuh taat akan perintah-Nya dan suatu saat nanti pasti akan disatukan dengan orang yang taat pula akan perintah-Nya. Terima kasih Kau kuatkan aku ya Allah....

***
Ngawi, 1 Januari 2016
Vita Ayu Kusuma Dewi



*Dokumentasi menyusul saat ada koneksi yang lebih baik :'D

Comments

  1. alhadulillah ya, mba. semoga segera bertemu belahan jiwanya dan bisa studi s2 keluar negeri. aamiin. :)

    ReplyDelete
  2. Alhamdulillah mbak ila, aamiin aamiin ya Allah..semoga Allah juga mengijabahi apa yang mbak harapkan :)

    ReplyDelete

Post a Comment

Komentar dimoderasi, yuk sambung silaturahim, saya akan langsung berkunjung balik ke sahabat semua ^^