Inspirasi Mendayung Impian

Assalamu’alaykum Wr.Wb.
Beberapa hari yang lalu mendapatkan sebuah paket dengan tebal sekitar 3 cm berasal dari seorang sahabat. Kak Wahyu namanya. Yang sering membaca posting blog ini pasti tau siapa dia, yaps, kawan FIM 15 sekaligus salah satu guru menulisku.

Kak Wahyu mengirimkan 2pc  buku karangannya bersama Kak Ales Nurdiyansyah berjudul “Mendayung Impian Menuju Samudera Bahagia” dengan tagline “Ketika pemuda tak lagi hanya meratapi nasib”.  Buku ini dikirim Kak Wahyu setelah aku berusaha menolaknya, hehe. Terima kasih sekali Kak Wahyu. Yang untuk Bunda nanti kalau aku ke Jakarta aku kasihkan ke Bunda Tatty.

Aku merasa beruntung dapat menjadi salah satu pembaca awal buku ini, yang ketika membaca cerita-ceritanya langsung ingat ketika S1 dulu. Yang paling ngena karena sambil berkaca dengan kisah diri adalah tentang keuangan, beasiswa dan juga sesederhana makan dengan lauk kecap.hihi.. Kalau dalam tokoh, konflik keuangan saat masuk ke perguruan tinggi, kalau aku saat akhir skripsi. Benar-benar saat itu nol rupiah di dompet, sampai akan meninggalkan KTP di tempat jilid skripsi karena kurang Rp50.000,-. Tapi Allah Maha Baik, Maha Kaya, tak akan pernah membiarkan hamba-Nya kekurangan, atas ijin Allah ada rejeki setelahnya. Pun dengan kuasa-Nya yang meluluhkan hati tempat fotocopy’an sehingga aku bisa “ngutang” dulu. Kok ga minta orang tua? Saat itu aku hanya berpikir selama kita masih bisa berusaha, kenapa harus merepotkan orang tua. Apalagi kita diamanahi memegang keuangan sendiri.

Pada bab “Hidup dengan Uang Pas-pasan”, 2 dari 5 pekerjaan sampingan mahasiswa pernah aku lakukan, yaitu berdagang dan menulis. Benar saja 2 hal itu menjadi perantara dari Allah untuk memenuhi keuangan. Apalagi menulis, alhamdulillah pernah suatu ketika menjadi juara 1 lomba menulis dan uang yang dihasilkan 200ribu. Alhamdulillah.. Sebenarnya kalau mau dan rajin (note to self), cara paling mudah mendapatkan uang bagi mahasiswa adalah dengan mengikuti lomba. Tentunya sesuaikan dengan minat dan passion yang kita miliki. Selain kepuasan secara akademik, kemenangan lomba akan sangat membantu keuangan kita. Pernah juga saat mahasiswa mengikuti suatu lomba, dan mendapatkan uang 1 juta. Itu baru juara harapan 1 loh istilahnya.

Fenomena mengikuti lomba ini juga aku peroleh dari sahabatku sendiri. Dia sering ikut lomba dan alhamdulillah, bukan hanya ilmu yang didapat namun bisa meringankan beban orang tua. Tapi kan harus banyak baca, cari info, ngeluangin waktu? Ya iyalah. Hehe... Segala aktivitas kita sebetulnya perlu perlu perjuangan baik dengan doa dan usaha. Kalau kita diam ya nothing, kecuali Allah berkehendak lain. Berusahalah dijalan-Nya dengan sebaik-baik usaha yang tak menyalahi aturan-Nya.

Eh...jadi keterusan cerita sendiri. Balik ke Kak Wahyu dan Kak Ales. Sebenarnya sudah bahkan selalu disemanagati buat menulis tapi akunya yang masih malas. Huhu.. ngerasa ga sepoduktif dulu. Terima kasih ya Kak Wahyu goresan semangatnya :’)

Ingin rasanya menyusul buku ini dengan sebuah judul tentang perjalanan. Beberapa draft tulisan perjalanan 2 bulan terakhir ini sengaja aku keep dan semoga saja bisa menelurkan hal yang sama dengan Kak Wahyu dan Kak Ales, buku! 

Sekali lagi thanks banget Kak Wahyu kiriman bukunya, dan pastinya terima kasih ya Allah telah membuat kami saling mengenal berawal dari FIM 15, 2,5 tahun yang lalu. Bagi teman-teman yang ingin memiliki bukunya bisa hubungi Kak Wahyu via link ini ya. Recommended banget  terutama buat kalian yang masih mahasiswa ^^

Semoga istiqomah menulis, mau lanjut kuliah dulu....
***
RK SIL IPB, 30 Mei 2016
Vita Ayu Kusuma Dewi


Comments

Post a Comment

Komentar dimoderasi, yuk sambung silaturahim, saya akan langsung berkunjung balik ke sahabat semua ^^