Bismillahirrahmaanirrahiim
Ini lanjutan dari kisah “cerita hari rabu” kemarin. Saat berlatih panahan di ALC, tepatnya setelah sesi drilling, coach Def membagi kami menjadi beberapa kelompok. Setiap kelompok dibekali satu tongkat toya. Alhamdulillah para srikandi dikumpulkan bersama sesama srikandi. Saya, mak Sisi, mbak Khalida dan bu Afi menjadi satu kelompok. Tugas kami adalah menurunkan toya dengan menggunakan jari telunjuk yang tidak boleh dikaitkan. Tantangan pertama ini dapat dilalui semua peserta dengan waktu kurang dari satu menit. Alhamdulillah, tangan saya tegang sebenarnya, entah kenapa.hehe..maafkan yaa paling lama turunnya...
Lalu, dua kelompok dilebur menjadi satu kelompok. Wah..semakin dahsyat ini menyatukan delapan kepala. Lebih seru dan variatif. Ronde pertama kami hanya diberi waktu satu menit untuk menurukan toya itu. Ya Allah, seperti tawuran, saling meneriakkan...dan maaf gara-gara diri ini tak mau turun tangannya jadi kita hukuman push up dan squat. Ya Allah saya sangat merasa bersalah saat itu, menjadi salah satu penyebab kegagalan karena tidak bisa sejalan dengan kawan-kawan. Saya perhatikan wajahnya sudah sedikit kecewa, maaf coach...hal kecil ini belum bisa saya selesaikan dengan baik...
Lalu sesi dimulai lagi sebab tak ada yang berhasil satu menit, akhirnya coach Def menambah waktunya menjadi satu setengah menit. Kami memulai permainan dan tetap saja, tangan saya yang paling tegang. Semua meneriaki saya, eh salah, ada beberapa yang hanya memandang, dan saat itu coach lain memberikan arahan ke saya, "turun vita tangannya, turun vita..." saya mendengarnya dari berbagai arah. Ya Allah...kenapa saya tak sinkron dengan mereka..tapi saya bersyukur ada yang “berbaik hati” mengarahkan.
Alhamdulillah kami bisa menyelesaikan tantangan ini lebih cepat dari kelompok satunya. Eh salah satu coach berdegum “gini aja kok lama”. Oh..ya Allah saya merasa bersalah, walaupun perkataan itu secara langsung bukan ke saya. Maafkan coach kalau saya tegang...maybe i’m not confident with my self..and don’t believe with my decicion.
Ini kelompok satunya...
Alhamdulillah kami bisa menyelesaikan tantangan ini lebih cepat dari kelompok satunya. Eh salah satu coach berdegum “gini aja kok lama”. Oh..ya Allah saya merasa bersalah, walaupun perkataan itu secara langsung bukan ke saya. Maafkan coach kalau saya tegang...maybe i’m not confident with my self..and don’t believe with my decicion.
Selain yang disampaikan coach Def hikmahnya tentang teamwork, kepercayaan, pengambilan keputusan, serta salah satunya ada tambahan dari coach Adhe berupa kepemimpinan, bahwa setiap orang adalah pemimpin, saya menangkap esensi lain. Saya sadar berada diantara banyak kepala dengan segala idenya akan membuat kita sadar akan dua sisi. Sisi yang melemahkan dan menguatkan. Akan ada yang melemahkan kita, tidak yakin akan kemampuan kita, namun disisi lain akan ada yang percaya kita bisa dan mengiringi langkah kita untuk bisa sepertinya.
Saya bersyukur, disela kesulitan, Allah hadirkan perantara-perantara pembawa kekuatan, yang menjadikan diri ini selalu dalam lintasan agar tidak terjerumus dalam keputusasaan. Jadilah kuat kawan dan jadilah penguat bagi lingkungan.
Terima kasih ya Allah, telah menghadirkan banyak pelajaran dalam setiap aktivitas yang kulakukan. Terima kasih :)
***
Puri Fikriyyah, 10 Maret 2017
Vita Ayu Kusuma Dewi
Comments
Post a Comment
Komentar dimoderasi, yuk sambung silaturahim, saya akan langsung berkunjung balik ke sahabat semua ^^