Mudik ke Ngawi dan Ketiadaan Tiket Balik Lebaran 2017

Bismillahirrahmaanirahiim
Alhamdulillah tahun ini bisa mudik lagi, masih sama dengan tahun lalu, mudik tahun ini dari Bogor ke Ngawi. Sejak tiga bulan sebelumnya, saya sudah gerilya mencari tiket mudik bersama rekan-rekan di Lab maupun rekan kuliah di TEP. Alhamdulillah meski tak dapat kereta ekonomi, saya masih dapat tiket Bangunkarta dari stasiun Gambir. Namun untuk tiket balik ke Bogornya sudah kehabisan. Akhirnya saya memilih untuk balik ke Bogor naik bus dari Ngawi ke Bubulak. 

Sebenarnya ingin mudik dari Bogor sekitar tanggal 22 atau 23 Juni, tapi tiket yang saya dapat tanggal 19 Juni, alhamdulillahnya semua anggota Lab mudik tanggal 19 Juni, kecuali Babe yang mudik H+1 lebaran. 

Saat tanggal 19 Juni kemarin, saya berangkat dari Dramaga sekitar pukul sebelas siang. Bismillahi tawakkaltu ‘alallah, laa hawla wa laa quwwata illa billah...saya naik angkot dari Kos menuju Bubulak dan seperti biasa, Dramaga macet. Akhirnya di Bubulak saya berpindah menggunakan Gojek. Kata Abang Gojek, dua hari terakhir macet parah dari pagi hingga sore karena mungkin orang-orang sedang mudik. ALhamdulillah meski siang itu macet, Allah ijinkan kami sampai di stasiun Bogor sesuai rencana awal.

Lalu saya segera menuju kereta jurusan Jakarta Kota, yang alhamdulillahnya pas ada dan langsung berangkat. Saya tidka bisa tidur di kereta, padahal biasanya saya tidur begitu naik kereta.hehe... Saya turun di stasiun Gondangdia dan melanjutkan perjalanan dengan Gojek lagi. Bapak Gojek yang mengantar saya berasal dari  Jawa ternyata, tapi beliau tidak mudik ke Jawa karena orang tua yang di Jawa sudah tidak ada. Kata beliau, beliau juga akan tetap beroperasi meski libur lebaran. Salut sama semangat bapaknya dalam mencari rejeki :')
Alhamdulillah siang itu  tak macet dan cepat sampai di stasiun Gambir, kemudian saya masuk lewat pintu selatan dan langsung menuju tempat cetak tiket yang berada disamping pintu pengecekan tiket. Alhamdulillah tidak antri dan saya langsung check in. Ini pertama kalinya saya naik kereta dari stasiun Gambir untuk jarak jauh, tak apalah demi keluarga, eksekutifpun ditempuh.

Biasanya saya pulang dengan KA Brantas atau Majapahit atau yang turun stasiun Balapan, Solo. Pada kesempatan mudik ini tiket yang saya dapat adalah KA Bangunkarta dan turun di stasiun Madiun jika mengikuti tiket, tapi kenyataannya saya turun di stasiun Paron, 1 stasiun sebelum Madiun. Perbedaan mencolok dari KA ekssekutif dan ekonomi adalah tempat duduknya dan waktu tempuh. Jika biasanya saya naik kereta yang tempat duduknya berhadap-hadapan dan 2-3, di KA bangunkarta semuanya menghadap depan serta luas tempat duduknnya dengan seat 2-2. Waktu tempuh KA Bangunkarta ini berangkat jam 3 sore, setengah 1 dini hari sudah sampai Ngawi, sedangkan biasanya KA Brantas berangkat jam 5 sore, sampai Ngawi jam 5 pagi, jika tepat waktu. Alhamdulillah dini hari itu saya di jemput adik saya, ibu, pak lek dan keponakan. Akhirnya penantian pulang setelah setengah tahun lebih bisa terealisasi atas ijin Allah ^^

Berbeda dengan mudik yang lancar, pada arus balik ini sampai detik ini saya belum mendapatkan tiket balik. hehe... Tadi siang beberapa agen memberitahu kalau sudah  full sampai tanggal 3, sedangkan pikiran ini sudah tak lagi di rumah, ada di Bogor, memikirkan penelitian, jurnal dan kapan sidang.  Semakin tak karuan tapi ada sedikit jalan keluar, minggu nanti, 2 Juli 2017, in syaa Allah ada tiket. Salah saya sih tak menanyakan tiket sejak sebelum lebaran. Tiket pesawat dari Solo juga tumben  sampai ludes untuk akhir pekan ini, jadi ya bersabar dan menunggu lagi, semoga rejeki. ^^

Untuk seluruh kawan blogger yang mudik dan arus balik, hati-hati ya di jalan, fii amanillah ^^
***
Ngawi, 30 Juni 2017
Vita Ayu Kusuma Dewi

Comments