Temu Singkat Alumni SMAN 1 Ngawi di Puncak Batu Roti

Bismillahirrahmaanirrahiim
Alhamdulillah, tadi malam (15/7/2017) sahabat-sahabat alumni SMAN 1 Ngawi berkunjung ke Bogor. Mereka adalah mas Khanang, mas Abduh, mb Eny dan adiknya mas Khanang, dik Eka. Alhamdulillah setelah drama go-car dan naik turun JPO stasiun hampir 5x, sampailah mereka di indomaret Cikampak, tepatnya di depan jalur masuk ke bukit kapur Ciampea pucak Batu Roti. Saat di grup SMASA Jabodetabek kami sudah merencanakan untuk camping walau hanya sesaat. Durasi campingnya hanya malam hingga pagi hari sebelum jam 07.00 WIB. Tapi tak apa yang bisa bersilaturahim ^^

Saya sudah menunggu di Indomaret setengah jam sebelum mereka sampai, dan sesampainya mereka kita langsung memulai perjalanan. Ini bukan kali pertama ke bukit ini, hehe..bagi pembaca setia pasti kalian ingat cerita pertama kali saya kesini, lalu bersama mbak-mbak akhwat jalan-jalan pagi, dengan keluarga, dengan rekan sekelas SIL, dengan teman Jepang, lalu camping grup TEP yang ujung-ujungnya sharing penelitian hingga kunjungan terakhir adalah bersama Srikandi AAC. Bukit ini banyak kenangan, tapi belum ada kenangan tentangmu. Eaaaa.... 

Jadi kami langsung menyusuri jalan yang mudah di jangkau, lalu sampailah kami di pos pendaftaran. Di pos pendaftaran kami melapor dan kata Aa'nya sudah banyak yang camp di atas. Ramai...ada yang dari Bandung maupun dari lokal, Bogor. Setelah registrasi kamipun menuju basecamp pertama yang ada musholanya, kamipun sholat isya' terlebih dahulu. Setelah itu kami memilih jalur terjal. Bagi yang belum tau bedanya jalur di bukit ini, bisa cek postingan berikut. ^^

Kami jalan santai karena kami memilih jalur terjal, dan tidak ada 15 menit kami sampai. Alhamdulillah, ini kali ke-3 naik bukit ini di malam hari tapi yang sendiri baru saat camping sama rekan-rekan TEP.hehe.. 

Sesampainya di atas kami istirahat sejenak dan area camp sangat ramai. Sudah ada sekitar 4 tenda dan 2 hammock  yang terpasang. Lalu kamipun juga mendirikan tenda kami. Kami hanya membawa satu tenda dan satu flysheet, jadi yang tidur tenda hanya yang putri, mas Khanang dan mas Abduh ga mau mikir buat bivak katanya.hehe... Ya sudah...merekapun beratapkan langit. 

Setelah tenda tepasang, kamipun berkumpul dalam satu lingakaran, makan malam lalu membicarakan kelanjutan program ASF atau Alumni SMASA foundation. Satu persatu kami bincangkan dan sharing juga aktivitas kita saat ini. Alhamdulillah, silaturahim menambah syukur karena terkadang kita merasa beban yang kita rasakan paling berat, ternyata tidak. 

Saat tengah malam, suasana sekeliling semakin ramai, dan akhirnya kami memilih istirahat dan bangun pukul  02.00 WIB. Pada kenyataannya saya terbangun setengah jam setelah saya tidur karena ada yang mendirikan tenda tepat di belakang saya mendirikan tenda. Akhirnya saya memandangi langit sejenak. Beberapa saat kemudian saya terlelap lagi hingga sekitar pukul 02.00 WIB, saya terbangun lalu disusul mbak Eni, mas Abduh dan semua terbangun. Kami memandangi cerahnya langit bersama. Sujud syukur atas anugerah Allah, masih diberikan kenikmatan merasakan alam bebas, masih dalam lindungan-Nya, in syaa Allah. Alhamdulillah.... 

Lalu, di tengah-tengah memandangi kuasa Allah itu, ada meteor jatuh, eh entah bintang atau meteor. Lalu menyebut doa.hehe...Pas juga kan sepertiga malam.hehe... Alhamdulillah saat adzan Subuh berkumandangan kami sholat berjama'ah. Selepas sholat berjama'ah, kamipun diskusi sejenak lalu dilanjutkan membereskan tenda. Singkat, sangat singkat memang namun berkesan. Kami tak bisa sampai siang karena mas Khanang ada agenda di Karawang siangnya. 

Tak mau ketinggalan terbitnya matahari, kamipun meninggalkan barang-barang di tempat camp lalu naik ke puncak batu roti. Sudah ramai.hehe...Kamipun menunggu detik-detik kabut yang menutup gunung Salak terlihat dan indahnya semburat merah yang mengiring datangnya matahari. Sayangnya sangat pelan pergerakannya, hingga setegah 7 hanya sedikit sekali yang nampak. Tak apa, inipun sudah bersyukur atas ijin-Nya ^^

Alhamdulillah, kamipun memutuskan turun pukul setengah 7, dan kami disambut koloni monyet penghuni bukit ini. Mereka masih ramah kalau pagi.hehe..Alhamdulillah turun tak ada 10 menit dan kami langsung menuju jalan raya untuk naik angkot. Ada satu pelajaran saat naik angkot.hehe..Jadi ceritanya bapak sopir ini aslinya mau ke arah Jasinga tapi angkotnya kosong tak ada penumpang, saat beliau melihat kami dari seberang jalan, beliau langsung putar balik. Wah...bapaknya pintar memanfaatkan peluang.hihi...Alhamdulillah ditambah penumpang lain, angkotnya penuh.

Selepas itu, kamipun berpamitan di angkot karena saya harus turun di pertigaan Bara. Mas Abduh dan mbak Eni ke Jakarta, mas Khanang dan dik Eka ke Karawang. Fii amanillah kawan, terima kasih telah menyempatkan walau hanya berjumpa beberapa jam ^^
***
Wisma Wageningen, 16 Juli 2017
Vita Ayu Kusuma Dewi

Comments

Post a Comment

Komentar dimoderasi, yuk sambung silaturahim, saya akan langsung berkunjung balik ke sahabat semua ^^