Bersyukur menjadi Jembatan

Bismillahirrahmaanirrahiim
Jika kau belum mampu menggapai pulau impian yang kau idam-idamkan, jadilah jembatan... 

Alhamdulillah, salah satu kenikmatan yang Allah berikan kepada saya adalah proses belajar. Kemarin, saat menunggu antrian mengurus visa Schengen, lamat-lamat saya menaruh harap, memandangi tulisan backdrop bertuliskan Netherlands sembari shalawat dan merayu "bolehkah Vita kesana ya Allah?", dan sebenarnya ada banyak hal yang intinya diposisikan untuk belajar dulu sebagai bagian dari jembatan. Teringat lagi beberapa hari sebelumnya mengurus visa Australia dosen, tetiba hening dan saya merenung memahami apa yang ingin Allah sampaikan. 

Kemudian pikiran melayang ke momen mengantar logistik dan makanan untuk para penghafal Al Qur'an, saat itu ada kawan yang saya kenal di blogger mengajak saya dalam kegiatan rutin tersebut, dalam hati "ya Allah semoga bisa ya seperti mereka, istiqomah menghafal dan mengamalkan ayat cinta-Mu". Pun juga saat kakak tingkat berada di Amerika untuk kegiatan sandwich, saat itu beliau menjadi media saya untuk belajar karena berkas ujiannya harus dikumpulkan di Kampus. Saat itulah dalam perjalanan mengantar berkas tersebut, saya turut memohon, semoga bisa menyusul untuk ujian kandidasi seperti beliau. Kalau disebutkan sepertinya begitu banyak kesempatan dari Allah yang membuat saya speechless karena diberikan kesempatan untuk terus bersyukur dan menjalani skenario belajar ini.

Yang pasti, dari segala proses belajar sebagai jembatan itulah saya banyak bersyukur, meski apa yang diimpikan masih dalam tahap diikhtiarkan, tapi Allah berikan kesempatan merasakan prosesnya saat menjadi jembatan bagi orang lain. Saya dapat belajar pula bagaimana seseorang tersebut dapat menggapai apa yang diharapkannya, tentunya apa-apa yang mereka ikhtiarkan untuk merayu Allah agar Allah meridhoi impiannya. Kalaupun sampai batas waktu belum impian belum terealisasikan, tak apa, karena Allah telah memberikan jalan menjadi bagian terealisasinya harapan orang lain, semoga kebagian berkahnya :')

Eh...ada teman yang nyeletuk, "kalau inginnya bersama dengan orang yang diharapkan jadi jembatan juga kah Vit?". Iya, jadilah jembatan yang tidak menjerumuskan dia ke dalam hal-hal yang tidak disukai-Nya, dan jadilah jembatan kebaikan untuk mewujudkan mimpinya lewat doa. "Terus kalau nanti akhirnya dia sama orang lain?", tak apa, ikhlaskan, memang sudah ketentuan-Nya, makanya luruskan niat bukan karena dia tapi karena-Nya. Sekalian aja jadi jembatan dia sama orang yang disukainya, dapat rumah di Surga kalau sampai menikah :P *maapin yak kalau jawabannya nyebelin

Semoga tulisan singkat ini bermanfaat, saatnya pulang ke Kos tercinta :) Semoga barakah ya sahabat blogger semuanya... 
***
Wisma Wageningen, 5 Januari 2017
Vita Ayu Kusuma Dewi

Comments