Nice Homework #1 : Adab Menuntut Ilmu

Bismillahirrahmaanirrahiim
Alhamdulillah pertemuan perdana di kelas Matrikulasi sudah dilaksanakan kemarin (22 Januari 2018), dan topik pertama yang dibahas adalah mengenai Adab menuntut ilmu. Sebelum menuliskan Nice Homework atau NHWnya, saya ingin mereview mengenai materi Adab Menuntut Ilmu yang telah disampaikan di kelas Matrikulasi IIP. 
“Kemuliaan itu adalah karena adab kesopanan, bukan karena keturunan.”

Ibu dari Imam Malik berpesan “pelajarilah adab darinya, sebelum kau mengambil ilmunya”. Hal ini menandakan ada urgensi penting sebuah adab sebelum menutut ilmu. Adab menjadi pembuka pintu ilmu, dan adab akan sangat menentukan ilmu yang didapat. Nah, adab menuntut ilmu terbagi menjadi 3 bagian, yang pertama adab terhadap diri sendiri, kepada guru (penyampai ilmu) dan terhadap sumber ilmu. 

-Adab terhadap diri sendiri
a. Ikhlas dan mau membersihkan jiwa dari hal-hal yang buruk. 
b. Selalu bergegas, mengutamakan waktu-waktu dalam menuntut ilmu.
c. Menghindari sikap yang “merasa’ sudah lebih tahu dan lebih paham. 
d. Menuntaskan sebuah ilmu yang sedang dipelajarinya dengan cara mengulang-ulang, membuat catatan penting.
e. Bersabar sampai semua runtutan ilmu tersebut selesai.
f. Bersungguh-sungguh 

-Adab terhadap guru
a. Penuntut ilmu harus berusaha mencari ridha gurunya dan dengan sepenuh hati, menaruh rasa hormat kepadanya, disertai mendekatkan diri kepada Allah yang Maha Memiliki Ilmu dalam berkhidmat kepada guru. 
b. Hendaknya penuntut ilmu tidak mendahului guru untuk menjelaskan sesuatu atau menjawab pertanyaan
c. Penuntut ilmu meminta keridhaan guru, ketika ingin menyebarkan ilmu yang disampaikan baik secara tertulis maupun lisan ke orang lain, dengan cara meminta ijin. 

-Adab terhadap sumber ilmu
a. Tidak meletakkan sembarangan atau memperlakukan sumber ilmu
b. Tidak melakukan penggandaan, membeli dan mendistribusikan untuk kepentingan komersial sebuah sumber ilmu tanpa ijin dari penulisnya. 
c. Tidak mendukung perbuatan para plagiator, produsen barang bajakan, dengan cara tidak membeli barang mereka untuk keperluan menuntut ilmu diri kita dan keluarga. 
d. Dalam dunia online, tidak menyebarkan sumber ilmu yang diawali kalimat “copas dari grup sebelah” tanpa mencantumkan sumber ilmunya dari mana. 
e. Dalam dunia online, harus menerapkan “sceptical thinking” dalam menerima sebuah informasi.

Jadi urutannya adalah adab - ilmu- amal ya. 

Baiklah, salah satu cara menguatkan ilmu adalah dengan penugasan atau bisa dibilang mengamalkan materi yang telah diajarkan. Terkait dengan materi perdana yaitu mengenai adab menuntut ilmu ada 4 pertanyaan yang menjadi NHW. Saya tampilkan pertanyaannya sekaligus jawaban saya ya, mohon di-aamiin-kan ya sahabat blogger apabila berupa doa :')

1. Tentukan satu jurusan ilmu yang akan anda tekuni di universitas kehidupan ini.
Satu jurusan ilmu yang ingin saya tekuni adalah ilmu Manajemen Keluarga yang didalamnya mencangkup asas keberkahan dan kebermanfaatan. Menurut KBBI, kata manajemen ini memiliki arti yang menurut saya tidak sederhana, namun jika dapat melaksanakannya, in syaa Allah akan banyak kebaikan serta kebermanfaatan di dalamnya. Manajemen Keluarga tidak hanya terhenti pada pemahaman bagaimana mengatur rumah tangga, namun juga termasuk di dalamnya bagaimana memposisikan diri, mengetahui hak dan kewajibannya, menjadi konselor, pendidik, kepemimpinan, memaksimalkan sumberdaya, dan aspek  lainnya yang berujung untuk mencapai sasaran atau goals yang telah direncanakan. 

We cannot destroy kindred: our chains stretch a little sometimes, but they never break (Marquise de Sevigne) 

2. Alasan terkuat apa yang anda miliki sehingga ingin menekuni ilmu tersebut
Mengapa ilmu Manajemen Keluarga? Sebab, membangun keluarga sama halnya dengan membangun peradaban. Keluarga merupakan lingkungan pertama yang dikenal manusia sejak ia lahir di dunia, dan melalui peran signifikan dikeluarga inilah salah satunya adalah penanaman nilai-nilai kehidupan, baik akhlak maupun pembentukan karakter. Apalagi posisi saya sebagai perempuan, sebagai istri dan ibu nantinya, yang in syaa Allah dari perempuanlah akan lahir generasi-generasi yang taat kepada perintah Allah. 

Konsep keberkahan dan kebermanfaatan karena didasari segala sesuatunya harus berkah. Barakah atau berkah berarti  banyak kebaikannya yang sesuai dengan ayat cinta Allah yaitu “Dan Kami turunkan dari langit air yang diberkahi (banyak membawa kemanfaatan) lalu Kami tumbuhkan dengan air itu taman-taman dan biji-biji tanaman yang diketam. Dan pohon kurma yang tingo-tinggi yang memiliki mayang yang bersusun-susun, untuk menjadi rezki bagi hamba-hamba (kami), dan Kami hidupkan dengan air itu tanah yang mati (kering). Demikianlah terjadinya kebangkitan.” (QS. Qaaf: 9-11) . Sedangkan konsep kebermanfaatan adalah sesuai dengan hadits "Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lain” (HR. Ahmad, ath-Thabrani, ad-Daruqutni). Saya berharap apapun yang saya jalani, apapun aktivitasnya dapat menjadi keberkahan dan juga kebermanfaatan, apalagi dalam menerapkan ilmu manajemen keluarga ini.

3. Bagaimana strategi menuntut ilmu yang akan anda rencanakan di bidang tersebut?
Strategi yang saya rencanakan untuk mempelajari bidang ilmu Manajemen Keluarga adalah:
- Niat mengharap ridho-Nya
- Berkomitmen penuh
- Belajar dari manapun namun tetap memilah sumber ilmu yang tepat
- Learning, doing, sharing (Setelah belajar dilanjutkan mengamalkan ilmu yang telah didapat kemudian ditularkan kepada orang lain, agar ilmu tersebut tidak hilang begitu saja)
- Reward and punishment untuk diri, ini untuk menyikapi jika ada kemalasan yang hadir
- Bertahap dan konsisten dalam menuntut ilmu, bukankah sedikit demi sedikit namun konsisten dilakukan adalah lebih baik daripada banyak namun hanya sekali? :)


Without commitment you'll never start, but more importantly, without consistency you'll never finish (Denzel Washington)

4. Berkaitan dengan adab menuntut ilmu,perubahan sikap apa saja yang anda perbaiki dalam proses mencari ilmu tersebut.
Yang paling utama yang ingin saya perbaiki adalah niat, menghindari lebih tau ketika suatu ilmu disampaikan serta memilah informasi. Sebab niat merupakan hal pertama yang menentukan bagaimana suatu amalan sedang sikap merasa lebih tau akan mengurangi porsi ilmu yang didapatkan. Hal ini ingin saya perbaiki karena takut salah niat apabila menuntut ilmu, takut jika bukan ridho-Nya yang saya tuju, dan takut apabila menuntut ilmu dengan hal yang sama dengan sebelumnya, ada perasaan merasa lebih tau. Terkait memilah informasi, hal ini karena pada jaman sekarang, ilmu itu bisa dicari dimanapun dan kapanpu, sedangkan ke-valid-annya masih belum seutuhnya benar, maka dari itu saya harus lebih menyaring informasi tersebut, apakah baik, benar dan bermanfaatn informasinya. Semoga Allah membimbing saya. 

Demikian resume materi dan NHWnya, semoga bermanfaat dan bisa diterapkan dalam keseharian sahabat blogger semuanya ^^. Semoga kita senantiasa dibimbing Allah dan tetap semangat untuk terus menuntut ilmu di jalan-Nya dan mengharap ridho-Nya :').


*sumber materi : kelas Matrikulasi IIP 22 Januari 2018
***
Wisma Wageningen - Puri Fikriyyah, 24 Januari 2018
Vita Ayu Kusuma Dewi

Comments

  1. Bermanfaat banget nih, tinggal praktekan ya..
    Terima kasih sharingnya..

    ReplyDelete

Post a Comment

Komentar dimoderasi, yuk sambung silaturahim, saya akan langsung berkunjung balik ke sahabat semua ^^