Tips Mengurus Visa Australia Sendiri

Bismillahirrahmaanirrahiim 
Alhamdulillah Allah berikan kesempatan untuk berbagi kisah yang hari ini saya lalui. Beberapa hari ini saya sedang mengurus visa dosen saya. Tujuannya Australia. Membaca beberapa tulisan di blog lain, katanya mengurus visa Australia itu lama dan aplikasinya banyak dan sayapun mencoba mengikuti beberapa saran dan panduan pengisian berdasarkan pengalaman teman-teman blogger sebelumnya.

Kolega dosen saya menyarankan mengurus visa Australia ini jauh-jauh hari sebelum keberangkatan, sedangkan pada posisi saat ini waktu kami untuk mengurus visa sangat sedikit bahkan sebenarnya apabila di logika sepertinya akan lewat dari deadline yang diberikan. Namun apa salahnya diikhtiarkan, perihal selanjutnya in syaa Allah, Allah akan memberikan jalan. Jadi saya mulai sharing mengenai apa saja persyaratan visa Australia.

Nah, untuk persyaratan, biaya dan berapa lama operasionalnya sebenarnya sudah dijelaskan di website Australia Visa Application Centre atau AVAC. Pengajuannya tidak langsung ke Kedutaan Australia melainkan melalui Lembaga yang ditunjuk langsung yaitu VFS Global yang lokasinya di Mall Kuningan City lantai 2, satu ruangan dengan pengajuan visa UK. Bentuk visa Australia ini tidak dilekatkan di paspor seperti visa yang lainnya, melainkan selembar kertas yang akan dikirim melalui email.
Jenis-jenis visa Australia (sumber: Kedubes Australia)

Pertama kali yang harus diketahui adalah jenis visa apa yang akan di apply karena akan berpengaruh ke form apa yang harus diisi. Selanjutnya jika kita sudah tau jenis visanya maka download saja formnya yang ada di website. Misalkan untuk visa tourist mengisi form 1419, visa bisnis mengisi form 1415 dan jenis lainnya dapat diunduh di website VFS Global berikut. Saya menemukan rekan blogger yang sangat rinci memandu pengisian formnya. Setelah itu kita harus melengkapi berkas lainnya. 

Berkas yang Harus Disiapkan
Berkas pengurusan visa Australia yang dibutuhkan adalah:
  • Formulir pengajuan visa
  • Paspor asli (hanya menunjukkan saja)
  • Fotokopi paspor (semua halaman, bukan hanya halaman identitas saja)
  • Foto terbaru ukuran 45 mm x 35 mm
  • Fotokopi akta kelahiran
  • Fotokopi surat nikah (jika sudah menikah)
  • Fotokopi KTP
  • Fotokopi kartu keluarga (Surat nikah, KTP dan KK ditanyakan petugas walau di website tidak masuk dalam checklist
  • Fotokopi dokumen perubahan nama (apabila ada perubahan nama atau ada nama lain)
  • Itinerary (jadwal perjalanan selama di Australia)
  • Surat undangan atau letter of invitation (Apabila mendapat undangan atau akan ada kegiatan seperti conference
  • Fotokopi rekening koran atau dokumen keuangan lainnya (Walalupun mendapatkan sponsor harus jelas tertulis di dokumen tersebut apa saja yang di cover selama disana)
  • Fotokopi ID sponsor (jika ada)
  • Surat keterangan dari tempat bekerja (yang intinya sahabat akan kembali lagi ke Negara asal)
  • Dokumen asuransi kesehatan (apabila diatas 72 tahun)
  • Dokumen COE anak (apabila anak apply student visa)
  • Appointment letter dari website VFS Global Australia
Checklist dokumen ada di lembar akhir form visa

Pembuatan Janji Temu
Sebelum datang langsung ke VFS Global terlebih dahulu harus membuat janji temu di website Global Appointment ini. Pembuatan janji temu ini diwajibkan sejak 1 November 2017. Jika belum memiliki akun, silakan sahabat membuat akun dahulu dan akun ini akan berlaku selama 30 hari. Setelah membuat janji temu, print bukti janji temu tersebut dan diserahkan ketika pengajuan visa Australia. Apabila sahabat tidak membuat janji temu, akan dikenakan biaya Walk in sebesar Rp115.000,-. Untuk mahasiswa sih lumayan buat jajan.hehe...Berdasarkan pengalaman lebih enak untuk memakai surat janji temu karena kalau sedang ramai yang didahulukan adalah yang telah memiliki appointment

Penyerahan Dokumen Visa
Setelah pembuatan janji temu, sahabat harap datang ke VFS Global sesuai dengan tanggal yang telah disepakati. Perlu diketahui kalau datang ke VFS Global khususnya untuk aplikasi visa Australia ini jika membawa laptop atau kamera akan dikenakan biaya penitipan sebesar Rp22.000,- huhu lumayan sekali buat beli es. Kemarin saya kesana membawa laptop jadi harus dititipkan, lokasinya disebelah kanan pintu masuk VFS Global lantai 2.

Setelah menitipkan laptop dan barang yang tidak boleh dibawa, sayapun masuk ke security check, disana diperiksa barang bawaan kita dan body scan. Selain itu petugas juga mendata surat janji temu kita, jika tidak ada kita akan diberitahu biaya walk innya yaitu Rp115.000,-. Jika sudah selesai kita akan diarahkan menuju ruangan pengurusan visa dan menunggu antrian. 

Apabila dokumen kita ada yang kurang difotokopi, alhamdulillah ada jasa fotokopi dan foto visa. Biaya jasa fotokopinya Rp500,- perlembar dan fotonya Rp50.000,- per 4 foto. Lokasi fotokopinya ada di depan pintu masuk pengurusan visa Australia dan UK (yang di dalam, bukan pintu utama). Apabila sudah lengkap, maka kita diminta untuk ke counter menunggu pembayaran.

Pembayaran
Setelah selesai mengurus berkas dan dinyatakan lengkap saatnya pembayaran. Ini bagian paling menyesakkan kemarin.hehe...karena saya ga bawa uang banyak, lebih tepatnya tidak well prepare kalau  biaya visa Australia sekitar 1,4juta.hehe... Akhirnya harus keluar dulu ke ATM mengambil uang karena mesin debit sedang tidak bisa digunakan. 

Untuk biaya visanya Rp1.470.000,-, ditambah logistic feenya Rp165.000,- dan biaya walk in (apabila tidak memakai appointment letter) Rp115.000,-. Ditotal sendiri ya, hehe...sekitar 1,7 jutaan. 

Pengumuman perkembangan visa akan dikirimkan di email, dan bisa juga menambah layanan sms namun menambah biaya lagi. Atau bisa juga dilacak di website lacak aplikasi ini dengan memasukkan nomor referensi.

Menunggu
Ini fase dag dig dug sejujurnya. Bahkan visa yang saya apply hampir 2 minggu yang lalu belum jadi hingga sekarang.huhu...Memang  katanya 1 minggu sampai 1 bulan, bahkan baru saja kemarin mendapat cerita ada yang 2 bulan.huaa....takut sejujurnya. Salah satu faktornya karena saya salah apply jenis visa. Apapun kunjungan yang ada LOA atau LOInya harusnya masuk kategori bisnis. Jadi diminta mengirimkan ulang formulir visanya saja. Mohon doanya ya sahabat semua semoga bisa segera issued visa dosen saya. Saya yang merasa bersalah euy...

Alhamdulillah, itu dulu sharing saya saat mengurus visa Australia. Sejujurnya kalau dibandingkan dengan visa Jepang, ini lebih rumit dan lebih mahal.hehe...Namun semuanya harus disesuaikan dengan kebutuhan. Semoga  tulisan  ini bermanfaat ya sahabat dan  sahabat semua yang sedang mengurus visa Australia dimudahkan dan dilancarkan Allah ^^ 

Terima kasih kepada kak backpackstory yang memandu mengisi form visa Australia yang begitu banyak itu.hehe...
***
Draft tulisan 19 Desember 2017 di KFC Cikini 
dilanjutkan penulisannya di Wisma Wageningen, 6 Januari 2018

Comments