Jakarta Clean Up Day 2018: Hikmah Tersembunyi dari Pahlawan Sampah

Bismillahirrahmaanirrahiim
Alhamdulillah, 15 September 2018 lalu dapat mengikuti kegiatan Jakarta Clean Up Day 2018 sekaligus mendukung World Clean Up Day yang pertama kali dilakukan serentak di 158 Negara di Dunia. Saya dan beberapa teman-teman dari Rintara Jaya diposisikan di WCD Pusat yaitu di Monumen Nasional sebagai LO Artis dan Abang None.
Alhamdulillah selesai kegiatan...

 Di Jakarta sendiri ada sekitar 105 titik clean up yang diikuti puluhan ribu relawan. Kalau untuk statistika hasil  WCD kemarin seperti infografis dari WCD 2018 ini.


Jakarta Clean Up Day sendiri dilakukan setiap tahun, banyak komunitas berkumpul dengan tujuan meningkatkan kesadaran, kewaspadaan dan kepekaan terhadap bahaya dari pembuangan sampah sembarangan serta pentingnya prosesnya daur ulang sampah yang tentunya dimulai dari diri sendiri. Pagi sekali relawan-relawan melakukan clean up di titik masing-masing, lalu menjelang siang, yang berada di sekitar Jakarta Pusat merapat ke Monumen Nasional dan ada beberapa acara mulai dari pengarahan dari Dinas Lingkungan Hidup, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, hingga hiburan dari Bangku Taman, Perkusi DLH, Kak Oppie dan Suara Anak Bumi serta Abang None Jakarta Selatan.  

Bangku Taman dan Suara Anak Bumi merupakan grup vokal yang menyuarakan mengenai sosial khususnya kesadaran tentang lingkungan dan sampah. Beberapa album mereka sudah rilis, bahkan SAB sendiri bekerja sama dengan KPK untuk merilis album khususnya anak-anak untuk pendidikan dini mengenai korupsi. Abang None Jakarta Selatan berperan sebagai pemandu acara serta menampilkan tari Nandak. Di akhir kegiatan semua peserta dan pengisi acara menari Maumere bersama.
Penampilan dari Abang None Jakarta Selatan

Secara garis besar acaranya seru dan pastinya ada edukasi mengenai sampah, apalagi dalam kegiatan ini tidak banyak menggunakan plastik misalnya untuk minum menggunakan tumblr atau botol berulang kali pakai, makanan ringan disajikan tanpa menggunakan dus jadi bisa langsung dinikmati. Kak Angel sendiri memberikan instruksi kepada seluruh relawan untuk peka terhadap sampah. Jangan sampai yang disitu membiarkan sampah yang tergeletak. 

Saya sendiri bertugas di tenda Artis, bersebelahan dengan Abang None, tepatnya disamping panggung. Pemandangan yang membuat saya sangat trenyuh adalah saat melihat keceriaan para pahlawan kebersihan Monumen Nasional.  Entah rasanya, yang pasti saya melihat kebahagiaan yang sulit diungkapkan dari Bapak-Ibu tersebut. Raut wajahnya dipenuhi keceriaan dan mereka juga sempat joget mengikuti irama lagu. Hari itu kami memang sama-sama bergotong royong, sama-sama bertanggung jawab dengan sampah. Kami terasa sangat menyatu, disatukan melalui sampah.
Keceriaan para Pahlawan Sampah

Lalu pemandangan yang mengharukan lagi saat kak Oppie menyalami para pahlawan pasukan kuning tersebut, dan salah satu Ibu berkata "Ngimpi apa aku disalami artis". Polos sangat dan kak Oppie sangat ramah. Sungguh di tengah acara yang bertajuk kesadaran sampah itu terselip pelajaran kehidupan yang luar biasa, salah satunya bahwa di dunia ini kita mungkin berbeda profesi tapi di mata Allah kita sama, maka jangan sampai saling merendahkan hanya karena pekerjaan. Sudah selayaknya saling bekerjasama satu sama lain.
LO, kak Oppie dan Suara Anak Bumi

Alhamdulillah, pukul sebelas kiranya, kegiatan kita berakhir dan tak lupa kami membersihkan area kegiatan sebelum ditinggal pulang. Semoga kegiatan positif seperti ini akan selalu ada, karena masih banyak masyarakat yang peduli mengenai kenyamanan lingkungannya, masih banyak yang peduli untuk mengurangi dan mengolah sampah yang ada. Alhamdulillah, bisa banyak belajar dari mereka, yang hidupnya bukan hanya untuk ia sendiri tapi juga di lingkungan sekitar yang ia tempati.

***
Dimanapun berada, September 2018
Vita Ayu Kusuma Dewi

Comments