Nerimo ing Pandum, Filosofi Jawa yang Buat Hati Terpana

Bismillahirrahmaanirrahiim Baru 2 hari tinggal di sini dan saya mulai memahami pentingnya membawa budaya Jawa dan menerapkannya. Jadi ceritanya berawal dari teman sekamar saya mengatakan ke pemilik unit bahwa kamarnya sempit, kalau saya lihat ukurannya, menurut saya pas sesuai harga dan tidak sempit tapi ya menurut mereka ini harus diatur ulang. 

Lalu saya ditanya pendapat bagaimana kalau diatur ulang, saya pribadi tidak masalah dan bagaimanapun tempatnya, saya sudah nyaman. Namun saya menyarankan tidak diatur ulang, karena jika harus diatur ulang, kondisi kamar justru akan semakin terlihat sempit. Jadi kamarnya itu single bed dan bunk bed berdampingan dan di tengahnya terdapat meja kecil sebagai tempat menaruh minum atau mungkin HP dan laptop. Lalu malamnya saya dan pemilik unit masih berdiskusi. Pemilik unit ini orangnya easy going dan tidak mau meribetkan sesuatu maka beliau memberikan opsi bagaimana kalau dibuat Kasur single bed tapi kasihan juga kalau ia harus membeli baru semua kebutuhan tersebut. Harga di sini kan lumayan. 
Akhirnya sayapun ditanya lagi, bagaimana sayanya, saya jawab, saya mah sudah dapat alhamdulillah apalagi dekat, tinggal bagaimana kitanya menerima dan mensyukuri apa yang ada. Setelah ditanya-tanya lebih dalam, memang teman sekamar ini tidak terbiasa dengan kamar yang kecil dan pendanaan dari orang tua. Disinilah saya dan pemilik unit mulai memahami kondisi, ya memang kalau sudah terbiasa seperti itu tidak bisa disalahkan, namun tidak bisa juga meminta bertahan, daripada lebih lama tapi dia tidak nyaman. Saking baiknya pemilik unit ini, dia tidak memberikan charges kalaupun memang dia tidak jadi mengambil kamar di unit tersebut. 

Alhamdulillah teman sekamar akhirnya menerima kondisi yang ada dan tetap melanjutkan untuk beberapa minggu sesuai kebutuhan. Sebuah pelajaran penting menurut saya, bahwa satu-satunya cara untuk tetap tinggal nyaman dengan apapun kondisinya adalah bersyukur. Kalau orang Jawa bilang, nerima ing pandum, menerima apa yang sudah diberikan kepadanya. 
***
Garden St., 2 November 2018 
Vita Ayu Kusuma Dewi

Comments