Dosa yang Mana, Ya Allah?

Bismillahirrahmaanirrahiim
Tadi malam tak biasanya saya tidur cepat. Iya, kepala sudah penuh memikirkan kejadian seharian, mulai hilangnya data saat proses cut and paste ke PC laboratorium hingga rentetan yang lain yang berujung pada pemikiran, dosa saya yang mana yang jadi "penyebab" ini semua. Kondisi Lab yang tidak ada orang siang kemarin menjadikan saya histeris menangisi data tersebut, yang telah dikumpulkan dan dirapikan. Beragam pertanyaan "manusia" mencuat, mulai dari kenapa harus hari ini, kenapa harus data ini dan kenapa ini ya Allah. Hingga ke tempat servispun angkat tangan dengan hal yang saya alami. Mencoba berbagai cara dari youtube dan internet-pun nihil. Ingin rasanya saya menumpahkan "kekesalan" dalam diri saya, namun sekali lagi hati bertanya, ini dosa yang mana yang jadi penyebabnya. 

Monev yang harusnya menjadi renungan akademikpun menjadi tidak khusyuk dan pikiran tak berada di tempat, lagi dalam hati bertanya, ini pengingat dosa yang mana yang tidak saya sadari. Banyak pasti T.T Hingga sayapun menceritakan ke salah satu sahabat shalihah saya yang berujung pada muhasabah. Ya Allah, kenapa ini semua T.T
Pada akhirnya walau hujan mengguyur kota ini, saya nekat pulang ke Kos, masih dengan pikiran yang sama dan semakin tak karuan ditambah kondisi diri tidak dapat sholat. Pikiran semakin runyam dan akhirnya saya memutuskan tidur lebih awal. Kalut rasanya pikiran. Sebegininya.... Dalam perjalanan pulang tadi malam, ditemani istighfar, sayapun berjanji, tidak akan mengulangi lagi hal-hal yang saya sadari menjadi dosa dan mempersulit urusan diri sendiri.

Dibangunkan Allah di dini hari di waktu mustajab, sayapun masih mengira, dosa yang mana. Kapok ya Allah, ini teguran sangat terasa. Walau di dalamnya Allah masih mendatangkan perantara- orang-orang baik untuk menyadari kondisi bahwa ini tidak seberapa. Tapi dengan ini saja pikiranku sudah entah kemana, tak lagi senada dengan raga. 

Pada akhirnya, memang ini teguran halus untuk diri yang kadang tidak menyadari apa yang saya perbuat menjadi dosa yang tidak tersadari, dan mungkin ini adalah salah satu cara-Nya yang menyadarkan. Saya terima ya Allah, ridho jika ini memang jalan satu-satunya mendekat dengan-Mu.
***
Bogor, 10 Oktober 2019
Vita Ayu Kusuma Dewi


Comments