Reuni Sydney dan Kopi Organik Biodegradable

Bismillahirrahmaanirrahiim
Minggu, 13 Oktober 2019, tepatnya selepas sholat magrib, bus saya dari Bogor siap menuju Bandara, bukan untuk pergi kemana melainkan bertemu salah satu sahabat saya saat di Sydney. Fitri namanya. Gadis cantik asli Pontianak yang pulang ke Indonesia ingin berkumpul dengan keluarganya. Dulu saya pernah satu kamar di apartemen dengan dia. Fitri pula yang membantu "keribetan" kepulangan saya Februari lalu. Dia pula yang menemani saya di Bandara Sydney sampai keberangkatan saya :") Banyak banget lah jasanya Fitri ini :')
Sesampainya di Bandara saya masih menunggu Fitri di Terminal 3. Dia masih mengurus transit dan mengantar temannya yang flight ke Yogyakarta. Lalu bertemulah kami lantai dasar tempat kedatangan di Terminal 3. Kami pun ber haha hihi hampir 8 bulan tidak berjumpa. Fitri sudah request makan masakan Indonesia. Hehe kangen dia, sayangnya karena sudah jam 8 malam lebih, nasi padang tutup, dan tinggal bakso serta soto. Fitri gak mau soto, jadilah part 1 ini makan bakso dulu. Lahap, alhamdulillah. 

Fitripun mengeluarkan sebuah bungkusan. Kopi...iya kopi. Huhu lezat, masih ingat sekali dia kalau saya suka kopi. Bungkusnya langsung buat kangen Sydney, karena bungkusnya ada gambar Opera House, Harbour Bridge. huhu... Fitri ngebawain kopi organik yang sudah berbentuk kapsul untuk espresso. Saya suka banget kemasan kopi di Australia karena yang organik sudah tersertifikasi ACO Certified Organic. Uniknya lagi, bungkusnya biodegradable. Ada infonya juga berapa lama bahannya akan terurai. Benar-benar mengedukasi ya. Kalau kapsulnya 730 hari akan terurai, plastik pembungkusnya juga akan mengikuti karena di buat dari tanaman. Mantab kali bungkus kopi ini. Iya, green lifestyle, kopinya enak, bungkusnya juga tidak menyiksa lingkungan. 
Selain bawain kopi, Fitri ini juga masih ingat snack bar kesukaan saya. Iya, Uncle Tobys dengan rasa Lamington khas Australia. Makanan sehat dengan rating 4 (dari 5) ini memang selalu ada stoknya saat saya tinggal di Sydney. Lebih tepatnya selalu saya makan setiap harinya. Fitri, you know my food so well.hehe...
Lalu selepas bernostalgia sejenak, kami duduk-duduk di Lantai 3 serta berbincang penuh hikmah. Banyak yang kami ceritakan, pengalaman kerja, kuliah, hingga beberapa diskusi berdasarkan case yang membuat kami saling bersyukur serta mencermati kembali sudahkah benar kami mengaplikasikan ilmu yang dititipkan ke kami. Bahkan obrolan kami makin seru sampai kami lapar lagi. Hehe. Saat makan ronde 2 pun waktu dini hari, kami masih saling berbagi cerita. Hingga pagi, selepas subuh, tepatnya pukul 04.30 WIB, Fitri bersiap untuk flight lanjutan ke Pontianak. Alhamdulillah...walau sebentar saya bersyukur Allah berikan kesempatan bersilaturahim. Jujur bukan hanya bersyukur bisa silaturahim, ada hal lain tentang bagaimana Allah mencukupkan materi saat di ATM saya hanya tinggal 190ribuan untuk ke Bandara. In syaa Allah saya post di cerita selanjutnya ya ^^

Semoga kisah singkat ini bermanfaat, minimal tau bungkus kopi yang inspiring ini. hehe...
***
Bogor, 14 Oktober 2019
Vita Ayu Kusuma Dewi

Comments