Kuliah Gratis Sampai S3? Bisa!

Bismillahirrahmaanirrahiim
Alhamdulillah, masih diijinkan Allah untuk sekedar berbagi kata yang semoga dapat berguna. Sabtu lalu (23/01/2016), Alhamdulillah diberikan kesempatan untuk berkunjung ke almamater tercinta, SMAN 1 Ngawi dan sharing mengenai beasiswa ke adik-adik kelas 3 yang penuh semangat. Tidak sendirian, ditemani master of physics, Abduh, dan Awardee LPDP, Mbak Hesti serta adik-adik alumni lain yang turut datang.

Abduh dan Mbak Hesti yang menginspirasi

Kemarin ketika berhadapan langsung dihadapan adik-adik  merasa kurang maksimal karena baru berdiri 15 menit, aku sudah pusing dan mohon ijin duduk, mohon maaf ya karena saat itu kondisi tubuh masih belum fit. Terlepas dari kondisi fit atau tidak fit, senang sekali rasanya bisa berbagi, walau hanya sebuah cerita.

Berbagi cerita nyata, semoga berguna 

Tema yang diangkat adalah sharing beasiswa. Aku sharing dengan kolaborasi bersama Mbak Hesti. Materi pertama disampaikan oleh Mbak Hesti. Mbak Hesti menjelaskan tentang pentingnya kuliah, tujuan kuliah dan pengalamannya mendapatkan beasiswa LPDP. Kalau dari aku, aku share tentang pengalamanku mendapatkan beasiswa sejak S1 hingga in syaa Allah nanti S3, aamiin semoga lolos ujian kualifikasi.
Adik-adik  SMASA yang bersemangat

Alhamdulillah, aku masuk S1 Teknik Pengairan, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya pada tahun 2011 melalui jalur SNMPTN Tulis atau yang sekarang di sebut SBMPTN. Ketika awal masuk aku masih belum mendaftar beasiswa. FYI, aku masuk Teknik Pengairan bukan karena ingin masuk WRE, tapi karena asal klik dan ternyata rejekinya banyak di Teknik Pengairan. So buat kalian yang merasa salah jurusan, ga ada alasan buat nyerah ya, apalagi malas-malasan. Aku bisa melewatinya apalagi kalian! Pasti bisa atas ijin-Nya.

Setelah masuk WRE, semester 2 ada pengumuman pendaftaran beasiswa PPA (Peningkatan Prestasi Akademik) dan BBM (Bantuan Belajar Mahasiswa). Ohya, aku tidak mendaftar beasiswa bidik misi karena kualifikasiku tidak memenuhi. Sebenarnya buat kalian yang mau daftar mulai awal kuliah beasiswa Bidik Misi itu ada. Syaratnya bisa di googling sudah banyak sekali. Kalau boleh berpesan, jangan sampai memalsukan data ya kawan!
Salah jurusan yang menyenangkan..alhamdulillah

Kalau sudah masuk kuliah, beasiswa yang ditawarkan banyak sekali. Ada beasiswa Pemerintah Daerah, ada beasiswa Yayasan tertentu, kemudian Bank, adalagi beasiswa Aktivis Nusantara, Djarum dan masih banyak lagi beasiswa, yang penting sering-sering saja ya update beasiswa. Bisa dari Advokesma atau mengikuti perkembangan via sosial media. Sekarang sudah banyak akun  yang share informasi beasiswa, apalagi yang tergabung dalam grup WA, pasti lebih banyak lagi. Kalau dulu masih jamannya facebook, jadi belum sebooming WA atau instagram.

Pada saat semester 2 itulah aku mendaftar beasiswa PPA. Nah, kenapa sih aku daftar PPA? Kenapa ga BBM? Jadi aku tidak memenuhi kualifikasi BBM yang mensyaratkan adanya surat keterangan tidak mampu. Sebenarnya bisa kalau mau cari surat keterangannya tapi Ayah selalu melarang ketika kita masih mampu ya sudah kita ambil jalan yang lain, yang jalan itu biar diambil yang benar-benar membutuhkan. Rejeki tak akan salah orang kok!

Kalau PPA tidak harus ada surat keterangan tersebut, bebas semua bisa mendaftar. Kualifikasi utamanya dilihat dari IPK, jadi tidak akan diseleksi dari segi kemampuan ekonomi. Beasiswa ini dari DIKTI, minimal mendaftar semester 2. Syaratnya dulu mengumpulkan berkas yang lumayan banyak, kalau itu karena semua dilakukan offline. Aku masih ingat banget  bagaimana antrinya dari pagi sampai siang. Ya itu namanya perjuangan, kalau mau dapat ya harus mengorbankan, mengorbankan waktu, tenaga dan mungkin uang, untuk sekadar fotocopy berkas, dll. Alhamdulillah setelah menunggu proses dapatlah beasiswa tersebut bersama sahabat WRE satunya, Adibtya. 
Namanya Yunus dan Adib, dua cowok kece yang well organized banget

Semester 3 dan seterusnya aku tidak perlu antri lagi, karena di Universitas Brawijaya sistemnya online dan PPA yang dilihat adalah dari IPK. Jadi tugasku adalah tetap mempertahankan prestasi dari segi IPK. Bonus yang lain adalah mengikuti kegiatan Nasional dan Internasional secara gratis. Alhamdulillah beasiswa PPA aku dapat sampai aku lulus. Pembiayaannya memang tidak dengan biaya hidup namun syukur Alhamdulillah bisa meringankan beban orang tua. 

Setelah lulus S1, aku mendaftar dan mengikuti beberapa interview beasiswa. Bukan satu atau dua beasiswa saja yang aku apply. Paling nyesek dan nyesel adalah beasiswa yang dari Taiwan. Sudah ikut interview namun karena ada berkas yang tidak terunggah akhirnya tidak diterima, padahal teman-teman diterima.huhu…sedih banget? Iya! Kalau mau tau kisahnya ada d"Gagal di Beasiswa NCU, Bangkitlah!"

Akhirnya aku iri deh sama yang bisa S2 langsung.hehe.. Akupun tak patah semangat, bukan Vita namanya kalau menyerah. Lhawong Allah sudah memberi warning “setelah kesulitan ada kemudahan”. Akupun memutuskan untuk kerja terlebih dahulu, Alhamdulillah tidak lama setelah wisuda bisa kerja. 

Namanya ngebet banget pengen kuliah, ya walaupun sambil kerja tetap cari informasi kuliah. Tapi aku tetap pada pendirian, tidak akan S2 kalau tidak beasiswa full. Soalnya adikku juga masuk kuliah tahun 2015, tidak mau memberatkan orang tua. Nanti saja kalau sudah kerja, nabung, kuliah lagi pakai uang sendiri. Sempat nyesel kenapa ga kaya sahabatku, Adib yang bener-bener well prepare buat beasiswanya, soalnya ketika kerja waktunya lebih sempit lagi. Mau ikut tes-tes sedikit terbatas. Makanya jangan sampai penyesalah dibelakang seperti aku ya! Sekarang sahabatku Adibtya sedang menjalani S2 di 4 Negara dengan beasiswa Erasmus Mundus, itu persiapannya sejak jaman kuliah banget loh guys..ga dadakan.

Alhamdulillahnya ditempat kerja Bapak-bapaknya enak buat sharing dan pastinya big thanks buat Mbak Onet sayang, yang sudah menemani ke warnet kalau pulang dari kerja.hehe
Trio kwek-kwek kalau di Kantor

Ketika sore hari habis kerja ke warnet, aku mendapat informasi beasiswa PMDSU, Program Magister Menuju Doktor untuk Sarjana Unggul. Keren banget namanya. Setelah aku telusuri beasiswa ini tidak buka setiap tahun, hanya 2 tahun sekali dan full covered. Wah..asyik banget kan kalau ketrima, tapi saingannya juga ga main-main karena satu promotor tidak menerima lebih dari 3 mahasiswa (setahuku), bahkan ada yang hanya menerima 1 mahasiswa. Selain pembiayaan full, bergengsinya beasiswa ini, kalau sukses kita bisa memperoleh gelar Doktor hanya dalam waktu 4 tahun, jadi S2 dan S3. Aku mau..aku mau!

Singkat cerita aku daftar beasiswa ini. Semua syarat-syaratnya dipernuhi dengan mendadak. Namun yang namanya keinginan ya, where there is a will, there is a way. Allah itu Maha baik, Maha romantis dan Maha segalanya. Atas ijin-Nya aku bisa mengurus semua persyaratan dengan bantuan banyak orang, apalagi pas di Malang, wira-wiri sama Mbak Lintang sambil pinjem helmnya Mbak Aina. Panjang ceritanya untuk proses ini.hehe…Sampai akhirnya waktu pengumuman, saat aku berada di lapangan, waktu jadi surveyor di Purworejo. Bingung? Iya! Ini susah banget ya jadi orang, ditolak beasiswa Taiwan bingung, ini diterima bingung.hehe..maklum masih ada tanggungan. Tapi sekali lagi, selama kita percaya Allah, pasti ada jalan, apapun itu.
Saat survey ada kabar baik ketrima beasiswa...dan bingung!

Seleksinya 2 tahap, dari Kampus, kemudian dari promotor dan DIKTI. Nah aku memilih IPB karena satu-satunya yang ada promotor dibidang Irigasi dan Drainase, lainnya tidak ada. Lebih tepatnya yang buka tinggal IPB, ITB dan beberapa Universitas di Sumatera sih.hehe…soalnya aku telat dapat info tapi tak mengurangi semangatku. Ketika pengarahan dari DIKTI, aku dan penerima beasiswa PMDSU ini diingatkan untuk bersungguh-sungguh menempuh pendidikan,  sebab dari sekitar 3549 pelamar beasiswa hanya diterima sekitar 141 orang. Ya Allah..terima kasih atas kesempatan yang selalu Engkau berikan.

Hampir mau nyerah di awal, tapi aku selalu berpikir bahwa kesempatan ga akan datang 2 kali, jadi jangan salahkan Allah kalau nanti kesempatan itu ga datang lagi. Apapun hasilnya dicoba dulu, sekali lagi, kalau rejeki pasti dapat. At least I do something.

Sekarang aku kuliah di Teknik Sipil dan Lingkungan, dan in syaa Allah S3nya mengambil Teknik Pertanian karena di IPB belum ada S3 SIL. Mohon doanya saja ya, karena masih ada penentuan IPK minimal disemester 2 (Di IPB syarat IPK tahun pertama minimal 3,75 kalau masih mau beasiswanya), serta ujian kualifikasi S3, jika semua itu lolos in syaa Allah beasiswa sampai S3. Aamiin ya Allah…hosh…semangat bismillah 2019 sudah jadi Doktor. Aamiin
Dari bangunan air beralih ke bangunan gedung

Udah panjang kali lebar kali tinggi ya, bagaimana sih bisa kuliah gratis sampai S3? Jawabnya mohon sama Allah, yang memiliki segalanya dilancarkan rejekinya melalui beasiswa.hehe.. Biasanya buat mencari beasiswa itulah yang orang-orang malas karena syaratnya yang (mungkin) banyak, melelahkan, menyita waktu atau bahkan mengeluarkan uang buat fotocopy itu tadi.

Kalau hanya pengen mah semua orang bisa, tapi yang mau eksekusi tidak semuanya, yang mau qona’ah juga tidak semuanya makanya apapun yang kita terima dan miliki, harus disyukuri. Memandang orang lain terus tidak akan ada habisnya kalau kita sendiri hanya diam ditempat dan tidak mau berusaha.

Mulai sekarang kalau ingin mendapat beasiswa, sok kepoin beasiswa apa yang akan dibuka, cari kejelasan timeline dan persyaratan, kalau perlu datang di pameran beasiswa, dulu aku belain kalau ada expo di Jogja aku kejar. Kemudian mulai persiapkan untuk persyaratannya misalnya kaya TOEFL, IELTS, TPA, dan syarat lainnya biar tidak keteteran nantinya. Pastikan minat kita, khususnya S2, karena sudah ga boleh gambling lagi, kata dosenku kalau S2 itu keinginan sendiri dan harus tahu mau konsentrasi ke bidang apa. Misalnya aku mengambil konsentrasi ke Irigasi atau Teknik Sumber Daya Air lebih tepatnya. Aku pernah menuliskan sebuah artikel yang berkaitan dengan persiapan kuliah S2, ini linknya semoga bisa menjadi bermanfaat http://aufalatifah.blogspot.co.id/2015/02/kuliah-atau-kerja-tegaskan-pilihanmu.html.

Kebanyakan orang gagal sebelum ia mencoba, so jangan sampai kamu jadi salah satu yang gagal sebelum mencoba itu ya. Banyak jalan mendapat beasiswa, cayoo semangat bismillah Lillahi Ta’ala, kamu pasti bisa atas ijin-Nya!

Eh.. iya selalu selalu dan selalu libatkan Allah dalam segala hal ya, minta restu orang tua juga dan minta doa kesiapapun karena kita tidak akan pernah tahu doa siapa yang akan dikabulkan terlebih dahulu.hehe.. 

Seandainya sudah mendapat beasiswa, jangan pura-pura lupa tanggung jawab ya, ingat itu uang rakyat Indonesia. Harus benar-benar dimanfaatkan sebaik-baiknya, harus fokus sama tujuan, jangan sampai tergoda sama godaan yang melenakan dan pastinya jangan dipakai foya-foya ya uangnya. Aku ingat sekali pesan alm.Bapak tentang beasiswa ini, segera selesaikan, ingat beasiswa ini bukan hanya untuk jalan-jalan, namun  untuk belajar kemudian diabdikan agar dapat bermanfaat bagi sekitar. Tidak semua mendapat kesempatan maka harus disyukuri dengan cara menjalankan kewajiban.

Kalau masih ada yang kurang jelas atau bagaimananya bisa kontak aku di email dr.vita15@gmail.com ya^^ Semoga bermanfaat, semoga Allah mengampuniku atas khilafku. Jangan pernah lelah menuntut ilmu dan mengamalkannya!

Aku pernah baca sebuah kalimat “If you want to, you’ll find the way. If you don’t want to, then you’ll find excuse”

*Kalau ingin tahu kegiatan alumni SMAN 1 Ngawi bisa akses di alumni.smasangawi.or.id *Beberapa link beasiswa yang semoga bermanfaat
www.ajinomoto.co.id/beasiswa
www.ft.ugm.ac.id/2016/01/cargill-global-scholars-program/
www.lpdp.kemenkeu.go.id
www.sahabatbeasiswa.com
www.indbeasiswa.com
www.tanotofoundation.org/id/pendaftaran-beasiswa-tanoto-foundation-2016
http://www.australiaawardsindonesia.org/
http://www2.warwick.ac.uk/…/types…/chancellorsinternational/
http://www.shu.ac.uk/ad/studentships/
http://apply.supa.ac.uk/
https://www.rotary.org/…/g…/exchange-ideas/peace-fellowships
http://www.monash.edu/…/fut…/support/international-students
http://www1.rmit.edu.au/browse;ID=d7epp9e09vaw
http://www.uc3m.es/…/137120…/Master_in_Business_and_Finance
http://www.aminef.or.id/index.php
http://www.scholarships.uwa.edu.au/search?sc_view=1&id=454

***
Puri Fikriyyah, 1 Februari 2016
Vita Ayu Kusuma Dewi

Comments

  1. Wah mbak keren banget, pengen bisa masuk tek. Pengairan UB trus lanjut s2 di belanda hehe 🙏. Kalo boleh saran apa ya yg diperlukan untuk dapet beasiswa s2 di belanda?

    ReplyDelete
    Replies
    1. aamiin aamiin...siapin bahasa inggris dan juga sering kepo info2 beasiswanya ^^

      Delete

Post a Comment

Komentar dimoderasi, yuk sambung silaturahim, saya akan langsung berkunjung balik ke sahabat semua ^^