Kos itu Rumah Kreatifitas

Bismillahirrahmaanirrahiim
Suasana Kampus tidak selamanya memberikan warna terang bagi hati mahasiswanya. Kadangkala  ada perasaan ingin menjauh dari Kampus untuk sejenak tidak memikirkan  mata kuliah yang ingin diperhatikan. Lalu, ketika raga ini jauh dari orang tersayang (orang tua dan keluarga), mau kemana lagi kalau bukan di tempat tinggal sementara atau Kos. Bisa jadi juga menenangkan diri di Rumah Allah. 

Nah, berdasarkan hal diatas ada beberapa yang ingin aku sharingkan, terkait kegiatan-kegiatan yang bisa dilakukan di Kos. Di Kos ada satu kompor, wajan dan pengaduk serta panci, tapi dilantai basement sedangkan aku berada di lantai 3. 

Kata teman-teman memang aku bukan tipe orang yang banyak waktu di Kos, namun pada kenyataannya sekali berada di Kos, satu jam pun itu, kalau sudah memiliki tekad dan kemauan yang kuat buat melakukan hal-hal baru (yang insya Allah positif) pasti akan berusaha mewujudkannya. 

Bagiku, Kos itu rumah ekspresi kata.....
 Kondisi kamar ditinjau dari keberadaan buku dan coretan

Sengaja memang kusediakan tempat untuk menyisipkan perpustakaan kecil di kamar, tujuannya agar ada pengganti kejenuhan setelah belajar mata kuliah. Perpustakaan kecil ini berisi buku-buku non akademik dan dua rak bawah berisi buku akademik. Selain itu produksi kata-kata juga ditempel pada 4 sisi dinding yang bernama "Area Curhat". Tampilannya seperti wall sticker tapi model dan tulisannya seperti yang kita inginkan, tentunya lebih bisa berekspresi. Tapi ingat juga apa bahan yang kita gunakan untuk menempel jangan sampai setelah ditinggalkan masih menyisakan bekas-bekas. Yang sedikit susah itu kalau memakai double tape. Daripada beli wall sticker, cara ini bisa jadi salah satu alternatif. Kalau mau nulis yang bermanfaat ya, biar yang berkunjung juga ikut mendapatkan manfaatnya ketika membaca. Hehe

Kos itu rumah belajar bertanam..... 
 
Rose dan beauty yang mekar di Balkon bersama bunga milik Dek Mirza

Alternatif lain adalah memelihara tanaman. Kalau bagiku memelihara tanaman atau hewan ini menjadi salah satu indikator bagaimana kita memperhatikan apa yang kita rawat. Kalau bunga mawar seperti ini kalau tidak disiram setiap hari akan layu, pun juga setiap bulannya ada vitamin khusus tanaman. Sebagai penghibur juga kalau sedang bosan. Sebenarnya tentang Rose dan Beauty sudah ku ceritakan di postingan sebelumnya. Berikut linknya : Secret #2 "Rose and Beauty"
 
Kos itu rumah kreasi bakery....
Resep muffin ala ibu yang dimasak dengan magic com di Kos

Hari itu hari minggu, usai rapat di Himpunan aku membaca salah satu artikel di muslimahzone tentang membuat roti dengan penanak nasi, magic com. Namanya juga wanita, ingin eksperimen dengan resep. Kemudian aku langsung membeli tepung terigu, margarine, telur, SP/BP/pengembang, gula,  topping dan tidak lupa bubuk susu coklat sebagai campuran. Kupersiapkan semua bahan dan arahan dari web tersebut untuk memasak di magic com. Sebagai rahasia, resep yang selalu kupakai untuk perbandingan adalah perbandingan yang diajarkan oleh ibu di rumah kalau aku dan adik sedang membuat kue, yaitu 5 sendok makan tepung, 2 telur dan 3,5 sendok makan gula pasir. Ibu selalu berpesan takarannya yang pas untuk sendoknya.hehe Nah, karena tepungnya berlebih akhirnya aku tambah lagi satu telur dengan perbandingan  tepung yang tadi disebutkan. Dari resep itulah jadilah kue muffin ala anak kos. Oh iya, ada yang bertanya pengganti mixer? Ketika itu aku menggunakan sendok dengan adukan yang seragam dan waktunya disesuaikan sampai terlihat adonan mengembang. Harus ekstra sabar untuk menghasilkan sesuatu yang diinginkan, alhamdulillah hasilnya enak dan memang seperti kue.

Kos itu dapur kreatif.....
Memasak dengan pemanas kompor dengan cerita dilink "pandangan pertama" ini


Memasak memanfaatkan api dari kompor itu sudah biasa, tapi bagi anak Kos yang terbatas peralatan memasaknya harus tetap memutar pikiran agar tetap bisa menyalurkan hasrat memasaknya. Seperti yang aku ceritakan dalam  "pandangan pertama"  ini, tapi ini merupakan hasil masakan dengan memakai kompor. Akhir-akhir ini lebih sering memasak sendiri di kamar Kos tanpa perlu ke basement naik turun hanya untuk memasak. Yap, dengan magic com. Namanya saja sudah magic.hehe 
Beberapa hasil eksperimen di Kos dari memasak memakai magic com
 
Foto diatas adalah beberapa hasil uji coba memasak dengan magic com, memasak sayur, tumis, sambal goreng atau omelette.  Sementara ini aktivitas memotong sayuran, menyiapkan bumbu cukup dilakukan disudut kamar yang diproyeksikan khusus untuk memasak. Eitsss...jangan lupa setelah melakukan sesuatu harus segera dibersihkan agar semut tidak datang, kalau perlu selalu di pel. Nah, kalau sudah bersih-bersih baru deh menyantap hidangan  yang disiapkan sendiri, karena lebih puas daripada membeli di warung. Selain itu lebih hemat secara ekonomis. Yang namanya kepuasan dan menyalurkan keinginan memasak sendiri itu tidak bisa dibeli dan dibandingkan dengan uang loh. Pokoknya kalian akan merasakan sendiri bagaimana rasanya menyantap hasil karya sendiri.

Kalau mau membuat sambal tidak usah risau tidak ada uleg-uleg karena ada sesuatu yang bisa kita manfaatkan meski harus kerja ekstra tapi asyik. Pokoknya ga terasa tau-tau jadi masakannya. Hehe

Kos itu tempat belajar jasa percetakan.......


Proses percetakan buku sketsa mentari Juli, 2013

Mempunyai naskah tapi masih mengendap di laptop, ingin dibukukan dalam skala pribadi? Jika ada printer di Kos bisa dimanfaatkan. Jadi mulai menulis, editing, desain cover, pemilihan kertas, pemotongan, proses cetak, jilid, bisa dilakukan sendiri. Biasanya kalau ada tugas paper yang tidak lebih dari 20 lembar, aku berusaha belajar jilid sendiri sehingga tidak antri di tempat fotokopi hanya untuk jilid. Modalnya selotip hitam atau lakban, stapler dan cutter. Tapi kalau tidak mau repot sih ya menggunakan jasa fotokopi yang ada. Hanya sekedar saran agar kita bisa belajar melakukan sesuatu yang sebenarnya bisa kita pelajari agar nanti kalau kebetulan urgent butuh cepat, kita bisa mengerjakannya.

Kos itu pusat pernak pernik "suka-suka".....

Kalau yang ini sudah biasa dilakukan juga, membuat bros atau pernak-pernik dari kain flanel. Awalnya ini kebiasaan aku dan Mita, adikku, saat di rumah. Kemudian sama adik bahan-bahannya disuruh bawa ke Kos saja, akhirnya dapat mengisi waktu luang dengan berekspresi dan menyesuaikan kebutuhan. Misalnya ingin membuat bros warna hijau atau bros yang dapat dipadu-padankan warnanya. Hitung-hitung belajar ketrampilan juga.

Dan Kos itu..... masih banyak lagi maknanya ^^
2 tahun lebih mungkin... Ditempat ini, ku kira hanya tempat persinggahan semata, hanya penopang lelah, menyimpan barang dan seperti angin yang berlalu sesaat. Meninggalkannya saat fajar mulai menyinar dan kembali saat langit sudah gelap. Namun ternyata, disinilah tempatku menempa diri, belajar mandiri, belajar untuk masa depan, belajar menghargai, belajar berbagi dan tentunya merasakan kedamaian tak terkira saat sendiri bersama-Nya. Pun juga saat pagi tiba, selalu terdengar lantunan ayat suci yang bersumber dari masjid yang terletak tepat didepan Kos. Ah...tempat ini sarat makna ternyata. Tetap bersama Allah untuk berkarya, mencari pengalaman hingga saatnya nanti dapat memberi arti. Insya Allah....
***

*Ada yang tanya, kok sepertinya kamarnya luas banget ya Mbak? Jawabnya, alhamdulillah hanya 3x3, diatur saja supaya bisa dimanfaatkan secara maksimal dan nyaman ^^


Malang, 4 Desember 2013
Vita Ayu Kusuma Dewi

Comments

  1. luar biasa sekali ya walau tempatnya sederhana tapi banyak bermakna

    ReplyDelete
  2. iyap memang seharusnya kita bisa memaksimalkan apa saja yang ada disekitar kita untuk hal-hal yang baik. salam kenal :)

    ReplyDelete
  3. Semoga bermanfaat dan menginspirasi kak :)

    ReplyDelete

Post a Comment

Komentar dimoderasi, yuk sambung silaturahim, saya akan langsung berkunjung balik ke sahabat semua ^^